Kasus Terorisme

Tangis Risma Tak Terbendung Ketika Ingat Anak-anak Di Teror Bom Surabaya

Risma menangis tersedu-sedu ketika teringat dengan anak-anak terkait rangkaian peristiwa ledakan bom di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur.

Editor: Ardhi Sanjaya
Kolase Tribunnews
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini 

"Saya juga percaya perempuan adalah sumber dari healing energy di atas muka bumi. Jadi Ibu maju terus, tak perlu gentar," ungkap Nia.

Saat ditanyakan tentang rencana Risma untuk memberikan pemulihan trauma kepada anak-anak para pelaku bom bunuh diri, Risma sudah kembali tenang.

"Kemarin yang untuk teman-teman mereka saja sudah berat. Saya harus membuat trauma center untuk memulihkan anak-anak ini dari trauma. Maka sempat saya liburkan karena saya ingin mereka tenang," tuturnya.

"Dan pada saat masuk diajak bergembira, tak usah ngomong pelajaran dan lagi saya ada PR putra-putri keluarga teroris dan punya PR lagi yang terus terang masih harus konsultasi ke psikolog dan psikiater karena tentunya tidak mudah," tambahnya.

Risma hanya berharap doa untuk warga Surabaya dan segenap pemerintah dan aparat untuk bisa berjuang kembali mengembalikan rasa aman dan nyaman kepada warganya.

"Saya hanya minta doa saja. Mudah-mudahan kami seluruh warga Surabaya bisa membangkitkan semangat, terutama untuk anak-anak kita."

"Mereka tidak trauma lagi, bisa melakukan aktivitas dengan baik seperti sebelumya, mereka tidak perlu ketakutan untuk mengembangkan seluruh potensi yang ada dan bisa maksimal berada dan tinggal di kota Surabaya yang lebih nyaman tentunya," tutup Risma.

Risma Sujud

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membuat gempar setelah tiba-tiba bersujud di depan anggota takmir masjid se-Surabaya saat pertemuan di Gedung Wanita Kalibokor, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (16/5/2018) siang.

Drama mengharukan itu berawal saat Muhammad Tohir, salah satu anggota takmir Masjid Masyitoh Mulyorejo, bertanya.

"Kenapa undangan ini berbunyi pembinaan takmir. Salah kami sebagai takmir apa," kata Tohir.

Tohir mengusulkan agar undangan itu lebih baik berbunyi silaturahmi, bukan pembinaan yang bermakna para takmir dianggap keliru.

Mendengar reaksi Tohir, Risma yang mengenakan kebaya coklat dan berjilbab senada berjalan menghampiri lokasi anggota takmir tersebut.

Dia langsung bersujud di hadapan takmir tersebut. Suasana menjadi terharu dan semua hadirin terdiam.

"Saya mohon maaf. Undangannya mendadak," kata Risma.

Wali Kota Surabaya Sujud dan meminta maaf di hadapan takmir masjid se-Surabaya, Rabu (16/5/2018).
Wali Kota Surabaya Sujud dan meminta maaf di hadapan takmir masjid se-Surabaya, Rabu (16/5/2018). (surya/nuraini faiq)
Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved