Kecelakaan Maut di Brebes

Terungkap Penyebab Kecelakaan Maut di Brebes, Bukan Karena Rem Blong !

Bahkan upaya sopir untuk menggunakan rem tangan dan menurunkan gear truk juga tidak banyak berpengaruh.

Editor: Yudhi Maulana Aditama
Istimewa/Tribun Jateng
Truk bermuatan beras mengalami kecelakaan di Bumiayu Brebes 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Hasil olah tempat terjadinya kecelakaan maut truk di Desa Jatisawit, Kecamatan Bumiayu, Brebes, Jawa Tengah, Senin (21/5/2018), menunjukkan bahwa penyebab utama terjadinya kecelakaan bukanlah rem truk yang blong.

Dirlantas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Bakharuddin mengatakan, Tim Traffic Accident Analysis (TAA) menduga, truk hilang kendali hingga terjadi kecelakaan karena kelebihan beban.

Bakharuddin mengatakan, truk tersebut membawa muatan 600 karung gula pasir dari Cilacap ke Semarang dengan beban total 38,8 ton.

Padahal, lanjt dia, beban yang diizinkan untuk truk tersebut tidak lebih dari 20,75 ton.

Baca: Wanita yang Ngaku Dihamili Pilot Nonaktif OGT Ternyata Pernah Dipaksa Aborsi, Chatnya Bikin Geram!

Artinya, muatan truk berlebih sekitar 18,8 ton atau 87 persen.

“Hasil identifikasi tim ahli, rem berfungsi baik. Yang menyebabkan kendaraan tidak bisa dikendalikan yakni karena kelebihan beban. Di sisi lain jalan menurun, pengemudi sudah berusaha menggunakan rem tangan, tapi tetap tidak bisa mengurangi kecepatan,” katanya.

Bakharuddin menuturkan, tragedi kecelakaan beruntun itu bermula saat truk turun dari flyover Kretek, sekitar 300 meter dari persimpangan menuju jalan lingkar.

Dari titik itu, lanjut dia, pengemudi sudah tidak bisa mengendalikan truk.

Bahkan upaya sopir untuk menggunakan rem tangan dan menurunkan gear truk juga tidak banyak berpengaruh.

“Truk tetap melaju tak terkendali dengan kecepatan 60-70 kilometer per jam hingga sampai terguling di TKP, posisi gear kendaraan dalam keadaan netral,” ujarnya.

Baca: Wanita Banyumas Tewas Diserang King Kobra, Panji Petualang Bagikan Tips Agar Ular Tak Masuk Rumah

Faktor lain yang membuat kecelakaan tersebut memakan begitu banyak korban jiwa, lanjut Bakharuddin, adalah karena pengemudi membawa truk menuju perkotaan dan tidak mengambil rute jalan lingkar.

“Sopir ini harusnya tahu kalau kendaraan berat wajib melewati jalan lingkar karena tidak bisa mengendalikan maka diambil lurus ke kota dan sopir kurang memahami jika jalur kota yang ramai, banyak orang jualan dan ngabuburit,” katanya.

Akibatnya, begitu melintas 300 meter dari simpang jalan lingkar, truk langsung menghantam kendaraan di depannya.

Sebuah mobil terdorong dan menyasak para pengendara sepeda motor yang memarkir kendaraan di tepi jalan.

Baca: Hari Ulang Tahun Antar Mendiang Istri ke Peristirahatan Terakhir, Begini Potret Sendu Rasyid Rajasa

Hingga di titik akhir, truk terguling dan menyapu kerumunan orang yang tengah berbelanja takjil untuk berbuka puasa di sekitar TKP.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved