Hati-Hati Membeli Kolang Kaling, Ini Ciri-Ciri yang Menggunakan Pewarna dan Pengawet
Dikatakannya bahwa kolang kaling yang mengandung pewarna memiliki warna yang cerah.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOJONGGEDE - Bulan ramadhan identik dengan makanan-makanan manis dan minuman yang segar.
Makanan dan minuman yang khas pada bulan ramadan sendiri tak lepas dari bahan makanan yang menambah cita rasa tersendiri.
Misalnya saja buah kolang kaling.
Pada momen bulan ramadhan, buah kolang kalong memang menjadi satu bahan makananan yang paling banyak dicari masyarakat.
Biasanya, kolang kaling dijadikan ebagai bahan campuran untuk makanan maupun minuman segar seperti kolak, es buah, dan lain sebagainya.
Baca: Diancam Akan Dikenai Hukum Adat Papua dan Denda 100 Miliar, Begini Klarifikasi Lucinta Luna
Kolang kaling banyak ditemukan di pasar-pasar tradisional terutama pada saat bulan ramadhan seperti sekarang.
Namun, Anda perlu berhati-hati dalam memilih kolang kalong untuk dijadikan sebagai bahan makanan maupun minuman.
Pasalnya, kolang kaling yang dijual di pasaran kerap kali mengandung bahan pengawet maupun pewarna.
Tak ayal, selama bulan ramadhan sendiri kerap kali dilakukan inpeksi mendadak (Sidak) oleh jajaran Dinas Perdangan guna mengantisipasi peredaran bahan makanan yang tak layak dikonsumsi.
Menurut seorang pedagang kolang kaling di Pasar Bojonggede, Rusli (27), tak sulit untuk menentukan mana kolang kalong yang mengandung pewarna atau tidak, begitu juga dengan pengawet.
Dikatakannya bahwa kolang kaling yang mengandung pewarna memiliki warna yang cerah.
"Kalai yang mengandung pewarna itu warnanya putih banget, kemudian juga kenyal karena mengandung pengawet," ucapnya kepada TribunnewsBogor.com, Rabu (23/5/2018).
Baca: Raffi Ahmad Tak Mau Ungkap Sosok Wanita yang Mencintainya Tanpa Batas, Lho Bukan Nagita?
Kendati demikian dirinya pun mengimbau kepada masyarakat agar lebih hati-hati dalam memilih buah kolang kaling.
"Harus banyak tanya ke pedagangnya, ke ali jenis kolang kalingnya, kemudian dari harumnya juga beda kalau yang alami, aroma kolang kaling nya masih tercium," tuturnya.
Di sisi lain, dia juga menjelaskan bahwa kolang kaling yang dijualnya menggunakan bahan pengawet, namun ia menjamin tidak berbahaya.
"Kalau dari distributor kami menggunakan sagu aren dan nanas, bahannya alami jadi layak untuk dikonsumsi, kami juga beranu untuk dites lab," tandasnya.