Budiman Sudjatmiko Beberkan 4 Alasan Mengapa Ada Pihak yang Membenci Jokowi

TRIBUNNEWSBOGOR,COM - Politikus PDI Perjuangan Budiman Sudjatmiko membeberkan sejumlah alasan pihak-pihak yang membenci Presiden Joko Widodo.

Dilansir TribunWow.com, hal itu dijelaskan Budiman dalam akun Twitter miliknya, @budimandjatmiko, yang diunggah Kamis (24/5/2018).

Budiman mengatakan setidaknya terdapat 4 alasan masyarakat membenci Presiden Jokowi.

Baca: Misteri Pelaku Kasus Bocah Tewas Dalam Karung, Gelagat Terduga Di Rental PS Dicurigai Pak RT

1. Dia bukan tokoh partai & pebisnis top

2. Tradisi mereka dilayani, dia bekerja melayani

3. Mereka bisnis lewat koneksi politik, dia tdk berbisnis lewat jalur politik

4. Mereka maunya ke sana, Jokowi ngeyel ke sini

Baca: Malu Banget Pose di Red Carpet, Gaun Merahnya Terinjak Sampai Lepas Ini Tindakan Si Wanita, Salut!

Postingan itu pun mendapat komentar dari netter.

"Bukan membenci mas bu tapi menagih janjinya Jokowi, sekarang harga kebutuhan pada naik dtmbah kenaikan bbm, TDL, Katanya dlu pdip punya buku suci biar bbm bisa gak naik. Minta copiannya dong mas," komentar akun @SyafrezaMuhamm2.

"Kita Bukan Benci Tapi Menagih Janji Lewat Kritikan, Sebenarnya Simpel Kok Tuntutan Kita, Realisasikan Janji Janji Waktu Kampanye PILPRES," tulis akun @YudhiBrahma.

"Kita cuma menagih apa yg dijanjikan di kampanye beliau dulu bang. Dan kta wajib untuk mengingatkan," tulis @SyafrezaMuhamm2.

Beda lagi dengan komentar akun @USutendi, "Itu baru empat. Daftarnya masih panjang kan, Mas Bud?"

"Kurang, menurut saya hanya satu : Pak Jokowi tdk akan mau melakukan sesuatu tdk berhubungan langsung dg rakyat (konteks +), hal ini akan menyebabkan banyak orang kehilangan "rezeki", terutama kelompok petualang politik,ormas kelaku preman, pengusaha hitam,agamawan yg berpolitik," cuit akun @4SinCong.

Baca: Pria Ancam Jokowi Di Video Baru 16 Tahun, Ngaku Ngetes Polisi Ternyata Ayahnya Berprofesi Ini

Sebelumnya diberitakan, Budiman Sudjatmiko menganggap Presiden Jokowi adalah presiden yang paling berhasil memimpin Indonesia

Hal itu dilakukannya sebagai bentuk tanggapan atas hasil survei Indo Barometer yang menyatakan Soeharto sebagai presiden yang berhasil memimpin Indonesia.