Temuan Baru, Musik Keras Ternyata Bisa Bikin Orang Tiba-tiba Pesan Makanan Tak Sehat

Musik sudah lama diketahui mempengaruhi otak manusia. Berbagai penelitian membuktikan hal ini.

Editor: khairunnisa
KOMPAS/YUNIADHI AGUNG
ilustrasi mendengarkan musik keras 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Musik sudah lama diketahui mempengaruhi otak manusia. Berbagai penelitian membuktikan hal ini.

Misalnya saja, lagu dengan irama yang cepat dan menghentak bisa meningkatkan performa seseorang dalam berolahraga.

Selain itu, lagu favorit juga punya pengaruh besar terhadap suasana hati seseorang.

Sebuah penelitian terbaru kini juga mengkonfirmasi bahwa musik punya pengaruh terhadap jenis makanan yang kita pesan atau beli.

Penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Academy of Marketing Sciences ini menemukan, volume dari musik yang menghanyutkan memiliki efek yang bisa diamati pada konsumen dalam memilih makanan sehat atau tidak sehat.

Baca: Kabar Baik, Makan Telur Setiap Hari Bisa Turunkan Risiko Penyakit Jantung Lho

Menurut para peneliti, fenomena ini berasal dari fakta bahwa volume dari jenis musik tersebut memiliki dampak langsung pada detak jantung dan gairah kita.

Penelitian ini dilakukan oleh Dipayan Biswas, profesor pemasaran di University of South Florida's Muma College of Business dan koleganya.

Untuk mendapat temuan ini, tim tersebut bereksperimen di sebuah kafe di Stockholms, Swedia.

Mereka memainkan berbagai genre musik yang menghanyutkan dalam dua volume berbeda, yaitu 55 dan 70 desibel dalam beberapa hari.

Baca: Latar Belakang Keluarga Ashanty Terungkap, Bukan Orang Biasa, Ayahnya Ternyata Anggota Ini

Sebelum melakukan eksperimen ini, mereka terlebih dahulu mengkategorikan makanan yang sehat, tidak sehat, atau netral.

Hasilnya, jika musik bergenre keras diputar, 52 persen pelanggan memesan makanan dalam kategori tidak sehat.

Sebaliknya, ketika musik lebih tenang dimainkan, 42 persen pelanggan memilih makanan tidak sehat.

Selain itu, saat musik tenang dimainkan, makanan sehat cenderung lebih dipilih oleh pelanggan.

Baca: Tak Pernah Terungkap, 4 Wisata Teraneh di Dunia Ini Sampai Sekarang Masih Jadi Misteri

Para peneliti menyebut ini karena musik lebih lembut punya efek menenangkan.

Efek ini membuat kita lebih sadar tentang makanan apa yang kita pesan atau beli.

Sedangkan musik keras cenderung meningkatkan stimulasi dan stres.

Ini membuat pengunjung lebih memilih opsi yang tidak sehat seperti burger.

Baca: Ingin Rampok 2 Pemuda di Jembatan, Pelajar SMK Ini Malah Tewas Dengan Celuritnya Sendiri

"Restoran dan pasar swalayan dapat menggunakan musik latar secara strategis untuk mempengaruhi perilaku pembelian konsumen," kata Biswas dikutip dari Newsweek, Kamis (24/05/2018).

Makalah baru ini merupakan yang pertama, secara khusus, memeriksa bagaimana volume musik bisa mempengaruhi pilihan makanan seseorang.

Penelitian sebelumnya dalam hal ini cenderung melihat bagaimana faktor-faktor latar lain seperti musik, pencahayaan, aroma dan dekorasi dapat mempengaruhi penjualan makanan.

Penelitian lain juga telah mampu menunjukkan bahwa musik dan bunyi lain mempengaruhi indera perasa ketika kita sedang makan.

Baca: Pacari Pria Muslim, Putri Diana Sempat Diisukan Hamil dan Akan Segera Menikah, Ternyata . . .

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Temuan Baru: Musik Keras Bikin Orang Pesan Makanan Tak Sehat", 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved