Keracunan Tutut
5 Fakta 85 Warga Bogor Keracunan Tutut Usai Buka Puasa, Badan Menggigil Hingga Ditetapkan KLB
kasus keracunan massal hingga 85 orang ini baru pertama kali terjadi di Kota Bogor
Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Puluhan warga Kota Bogor mengalami keracunan usai memakan keong sawah atau tutut.
Makanan khas untuk berbuka puasa itu membuat 85 warga mengalami keracunan dan harus dilarikan ke rumah sakit.
Warga pun merasakan gejala yang cukup mengerikan sesaat setelah memakan tutut tersebut.
Bahkan Pemerintah Kota Bogor menetapkan kasus ini sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Beriukt 5 fakta soal kasus puluhan warga keracunan tutut yang dirangkum TribunnewsBogor.com.
Baca: Dibongkar Hotman Paris, Tukul Arwana Akhirnya Buka-bukaan Soal Hubungannya dengan Meggy
1. Keracunan Usai Buka Puasa
Puluhan Warga Kampumg Sawah, RT 1/7, Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, Kota Bogor mengalami keracunan usai berbuka puasa, Jumat (25/5/2018).
Dari Informasi yang dihimpun TribunnewsBogor.com, diduga keracunan tersebut disebabkan karena keong sawah atau tutut.
Camat Bogor Utara, Atep Budiman menuturkan awalnya dilaporkan ada 40 warga yang mengalami keracunan.
Warga pun akhirnya dibawa ke beberapa rumah sakit seperti BMC dan RS PMI.
"Baru ketahuan menelan banyak korban hari ini setelah ada hasil diagnosa beberapa warga yang dirawat maupun diperiksa di rumah sakit disebabkan oleh tutut yg dimakan saat berbuka puasa, warga ada yang dirawat di Rs PMI, BMC dan ada yang diinfus dirumah," ujarnya.
Setelah dilakukan pendataan kembali, diketahui ada 85 warga yang mengalami keracunan.
Baca: Bangga Rebut Pak Kades dari Istri Sah, Wanita Ini Malah Ngaku Hamil Saat Diminta Jauhi Suaminya
2. Menggigil dan Muntah-Muntah
Seorang warga, Supiah sempat memakan satu bungkus tutut yang diduga menjadi penyebab keracunan.
Kebetulan, dia juga lah yang menjajakan tutut tersebut.
"Saya aja makan satu bungkus, awalnya enggak ada yang aneh biasa saja," ujarnya.
Hanya saja selang satu hari badannya mendadak menggigil dan perih pada perutnya disertai muntah.
"Iya malam tadi menggigil, muntah, terus ada warga sama petugas yang lagi ngecek ke rumah, terus saya dibawa ke Puskesmas dan dari puskesmas langsung dirujuk ke RSUD," ujarnya.
Baca: Sebelum Meninggal Putri Diana Prediksi Soal Menantunya, Istri Pangeran William, Pas Banget!
3. Ada Perbedaan Warna Kuah
Seorang penjual tutut, Supiah (46) juga turut menjadi korban.
Supiah yang menjual olahan kerang dari distributor berinisial J, merasa ada perbedaan dari segi warna kuah.
"Enggak basi kayanya, cuma pembeli ada yang nanya juga heran melihat perbedaan tutut, kok ini yang satu keruh kuahnya yang satu enggak," ujarnya.

Meski demikian pembeli dan penjual pun tidak menaruh curiga.
Bahkan Supiah sempat memakan satu bungkus tutut yang ia jajakan.
Baca: Polisi Bocorkan Pesan Misterius Anak Teroris Dita, Ternyata Masih Unggah Ini Sebelum Kematiannya
4. Polisi Amankan 2 Pedagang Tutut
Pihak kepolisian telah membawa dua orang pedagang tutut ke Polsek Bogor Utara untuk dimintai keterangan.
Kapolsek Bogor Utara, Kompol Ahmad Sofwan mengatakan bahwa kasus keracunan tersebut masih dalam pemeriksaan.
Selain meminta keterangan dari penjual, pihak kepolisian juga membawa barang bukti berupa cangkang tutut.
"Cangkang tutut dan air tutut telah diamankan oleh pihak Polresta Bogor Kota untuk diperiksa, pedagang dan yang memasaknya juga sudah kita mintai keterangan," katanya Sabtu (26/5/2018).

Namun hingga kini pihak kepolisian masih menunggu hasil uji tutut tersebut.
Selain itu kata Sofwan, pihaknya juga terus melakukan koordinasi dengan dinas terkait.
"Jadi J itu berjualan tutut sebanyak 80 bungkus dengan harga Rp 2000 per bungkus, tutut tersebut titipan dagangan dari Ibu Y, kemudian tutut itu dibeli oleh warga sekitar, sekarang para korban sudah mendapat penanganan medis, kami juga dari pihak kepolisian terus melakukan koordinasi dengan dinas kesehatan dan Muspika," ujarnya.
Baca: Ibu Bocah yang Tewas Dalam Karung Ungkap Perlakuan Pelaku Pada Anaknya Semasa Hidup
5. Kejadian Luar Biasa
Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat menetapkan kasus keracunan massal yang dialami warga Kelurahan Tanah Baru, Kecamatan Bogor Utara, sebagai kejadian luar biasa ( KLB).
"Kejadiannya masif, penyebabnya diperkirakan sama dari makanan tutut, kita tetapkan status KLB, yang terpenting semua korban diatasi semua," kata Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bogor Usmar Hariman di Bogor, Sabtu (26/5/2018).
Usmar bersama Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor Rubaeah telah meninjau warga yang mengalami keracunan.
Tercatat, ada 85 warga yang dirawat di sejumlah fasilitas kesehatan, mulai dari puskesmas hingga rumah sakit karena diduga keracunan.
"Kita pastikan semua warga yang terkena dampak mendapat perawatan," kata Usmar.
Kepala Puskesmas Bogor Utara dr Oki Kurniawan mengatakan, warga positif mengalami keracunan akibat bakteri.
Mengenai jenis bakteri apa yang terkandung dalam tutut tersebut, hal itu masih dianalisis pihak laboratorium.
"Bisa e.coly, atau bisa lebih bakteri lebih parah lagi. Karena dilihat masa inkubasinya mencapai 24 jam setelah mengonsumsi tutut, timbul gejala deman, mual, muntah dan diare," kata Oki.
Ia juga mengatakan, keracunan massal ini baru pertama kali terjadi.