Bonek dan The Jakmania Bentrok di Bantul, Wartawan Dikeroyok Hingga Mobil dan Motor Dirusak

Bukan hanya sampai di situ, sekelompok Bonek tersebut juga hendak mengeroyok secara ramai-ramai.

Editor: Yudhi Maulana Aditama
Instagram
Kerusuhan suporter Persebaya dengan suporter Persija 

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Laga duel antara Persija Jakarta menjamu Persebaya Surabaya di Stadion Sultan Agung (SSA) Bantul, Minggu (3/6/2018) resmi dibatalkan.

Laga yang semestinya berlangsung pada Minggu malam ini harus dibatalkan lantaran situasi yang tidak kondusif.

Pembatalan laga ini merupakan buntut dari kerusuhan antara Jakmania dan Bonek di sekitar Stadion Sultan Agung.

Pembatalan laga ini sudah menjadi keputusan bersama pihak panitia penyelenggara.

Alasannya, demi keamanan.

Baca: Mahfud MD : Kami Di BPIP Tak Pernah Terima Uang Nyasar Dari Koruptor, Pak Amien kan Pernah

Mengingat, Minggu siang, sebelum laga berlangsung kedua suporter, Jakmania dan Bonek, sudah terlibat kerusuhan saling lempar batu.

TribunJakarta.com merangkum sejumlah peristiwa seputar kericuhan yang terjadi antar suporter kedua tim tersebut.

1. Wartawan Jadi Korban Pemukulan dan Perampasan

Wartawan Sorot.co, Edis Setyawan saat ditemui melaporkan kejadian di SPKT Polres Bantul, Minggu (3/6/2018) malam.
Wartawan Sorot.co, Edis Setyawan saat ditemui melaporkan kejadian di SPKT Polres Bantul, Minggu (3/6/2018) malam. (Tribun Jogja/ Ahmad Syarifudin)

Seorang wartawan media online Sorot.co, Edis Setyawan (31) menjadi korban pemukulan dan perampasan yang dilakukan oleh pendukung dari tim berjuluk Bajul Ijo tersebut.

Ketika ditemui tengah melapor di Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Bantul, Edis menceritakan, peristiwa pemukulan dan perampasan terjadi ketika kedua belah supporter, antara Jakmania dan Bonek terlibat tawuran.

Baca: Dituding sebagai Sniper Pembunuh Razan al-Najjar, Wanita yang Fotonya Viral Ternyata Guru

"Terjadi pemukulan dan perampasan HP sekitar pukul 12.30 WIB. Itu kerusuhan yang kedua. Saat itu aparat di lokasi (stadion) masih minim," terangnya, Minggu (3/6/2018) malam.

Dijelaskan Edis, aksi lempar batu kedua belah suporter sudah terjadi sejak pukul 10.30 WIB di depan stadion.

Sudah bisa dikendalikan.

Namun tak berlangsung lama.

Dua jam kemudian kerusuhan kembali pecah.

Terjadi perang batu yang kedua antara kedua supporter.

Saat itu, sebagai seorang wartawan, ia mengaku hendak mengambil gambar dari peristiwa kerusuhan tersebut.

Namun, ada satu orang di antara kerumunan Bonek yang tiba-tiba menegurnya.

"Ketika perang batu saya saat itu mau motret, tapi dilarang salah satu supporter Bonek. Saya sembunyikan handphone ke belakang pinggang menggunakan tangan kanan," ungkapnya.

Upaya itu ternyata tak membuat supporter merasa puas. Secara tiba-tiba sekelompok supporter itu merangsek mendatanginya dan langsung melakukan pemukulan.

"Saya dipukul di bagian pelipis, lengan sebelah kiri, dada depan dan punggung belakang," ungkapnya.

"Saya sudah menjelaskan 'saya Wartawan, id card pers juga saya pakai. Tapi ada satu orang yang memelintir tangan kanan dan langsung mengambil hape saya," imbuh dia.

Baca: Rayakan Ulang Tahunnya ke-12, Netter Malah Salah Fokus Pada Lengan Anak Deddy Corbuzier

Bukan hanya sampai di situ, sekelompok Bonek tersebut juga hendak mengeroyok secara ramai-ramai.

Beruntung, ada satu orang dari bagian supporter tersebut yang melerai dan melarangnya.

"Saat saya mau dikeroyok. Ada satu orang yang melarang. Kemungkinan koordinator Bonek ini, 'Hey dia pers, tidak boleh mengeroyok pers," ucapnya menirukan orang yang melerai saat kejadian tersebeut.

Saat ini, dirinya sudah melaporkan peristiwa pemukulan dan perampasan handphone tersebut ke SPKT Polres Bantul.

2. Mobil PS Tira Dirusak dan Anggota TNI Luka

Mobil PS Tira turut dirusak oknum suporter jelang laga antara Persija Jakarta vs Persebaya Surabaya, Minggu (3/6/2018).
Mobil PS Tira turut dirusak oknum suporter jelang laga antara Persija Jakarta vs Persebaya Surabaya, Minggu (3/6/2018). (Official Media PS Tira)

Bentrokan oknum suporter Persija Jakarta dan Persebaya Surabaya terjadi jelang duel kedua tim pad lanjutan Liga 1 2018 pekan ke-12 di Stadion Sultan Agung, Bantul, Minggu (3/6/2018) siang.

Bahkan, mobil milik PS Tira yang dikendarai pengurus tim untuk melakoni agenda match coordinator meeting (MCM) menjelang laga melawan PS Barito Putera, Senin (4/6/2018) turut menjadi sasaran perusakan oleh oknum suporter.

Terkait perusakan mobil milik PS Tira, media officer tim berjulukkan The Army, Nandang P. Sidik pun memberikan konfirmasi.

Baca: Viral Foto dan Nama Wanita Rebecca Tembak Mati Razan Al Najjar, Simak Kebenarannya Berikut Ini !

"Kami mau masuk stadion karena mau MCM, setelah masuk, belasan oknum suporter mengejar dan melempar batu dengan ukuran besar," kata Nandang P. Sidik, Minggu (3/6/2018).

Kronologi insiden itu bermula saat PS Tira masuk melalui gerbang utama SSA lalu belok ke arah kanan menuju pintu masuk tribune VVIP.

Setelah melewati gerbang utama, mobil tersebut lantas dikeroyok oleh sejumlah orang dan dilempari batu.

Keadaan langsung menjadi kondusif setelah penumpang dalam mobil turun dan mengatakan jika mereka adalah perwakilan dari PS Tira.

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui bagaimana nasib pelaku perusakan mobil tersebut.

Sedangkan insiden tersebut dilaporkan melukai jari Serda Risma yang terkena pecahan kaca mobil.

3. Dua Bonek Diduga Bawa Motor Rampasan

Dua bocah Bonek Mania diamankan Polresta Solo karena diduga terlibat kasus perampasan sepeda motor, Minggu (3/6/2018) malam.
Dua bocah Bonek Mania diamankan Polresta Solo karena diduga terlibat kasus perampasan sepeda motor, Minggu (3/6/2018) malam. (Tribun Solo/ CHRYSNHA PRADIPHA)

Satreskrim Polresta Solo membekuk dua remaja anggota Bonek Mania, suporter Persebaya Surabaya, pada Minggu (3/6/2018) malam.

Keduanya berinisial IAW,16, dan DS,18, ditangkap di Jalan Ki Mangun Sarkoro, kawasan Komplang, Kadipiro, Banjarsari, Solo, lantaran diduga membawa sepeda motor rampasan.

Pelaksana Harian Kasatreskrim Polresta Solo, AKP Sutoyo, mengatakan motor jenis Honda Vario warna putih itu diduga dirampas dari kawasan Stadion Sultan Agung, Bantul, DIY.

Untuk diketahui, Bonek hadir mendukung timnya melawan Persija Jakarta dalam lanjutan Liga 1 di stadion setempat pada Minggu malam.

Namun pertandingan dibatalkan karena kericuhan di stadion.

"Kendaraan atas nama Siti Faikoh itu berada di sekitar stadion langsung dirampas oleh kedua pelaku, sementara STNK kendaraan berada di dalam jok motor," kata AKP Sutoyo kepada TribunSolo.com, Senin (4/6/2018).

Ia bercerita, awalnya kabar dugaan perampasan mencuat melalui pesan berantai jajaran kepolisian.

Hingga pesan tersebut diterima oleh jajaran Polresta Solo untuk ditindaklanjuti.

Baca: Pelaku Pembunuhun Grace Gabriela Didakwa Melakukan Persetubuhan

Penangkapan dilakukan saat dilakukan pengamanan polisi yang mengawal rombongan estafet Bonek perjalanan dari Bantul ke Surabaya menumpang truk melintas Solo.

Kala itu, polisi mencurigai dua pengendara motor tampak risau di sekitar lokasi penangkapan.

Setelah dilakukan pengecekan, diketahui bahwa sepeda motor yang dibawa oleh kedua pelaku diduga merupakan hasil kejahatan yang dilakukan di kawasan Bulak, Bantul.

"Mereka tidak mengaku merampas, tapi mereka sudah menguasai hasil rampasan," kata Sutoyo.

Selanjutnya keduanya diamankan di Polresta Solo untuk dilakukan pemeriksaan.

Untuk penanganan selanjutnya, kedua tersangka diserahkan ke Polres Bantul mengingat lokasi kejadian ada di Bantul.

4. Bonek Pulang Dikawal Pasoepati

Personil keamanan Surakarta saat memberikan pengamanan kepada bonek yang kembali ke Surabaya dan melewati Kota Solo.
Personil keamanan Surakarta saat memberikan pengamanan kepada bonek yang kembali ke Surabaya dan melewati Kota Solo. (CHRISTINA KASIH/BOLASPORT.COM)

Suporter kebanggan Persis Solo, Pasoepati, melakukan aksi sosial membantu pengamanan Bonek Mania, melintas Kota Solo, pada Senin (4/6/2018) dini hari.

Pengamanan dilakukan dengan membantu aparat kepolisian membuat situasi kondusif rombongan estafet Bonek selepas perjalanan dari Bantul, DIY.

Seperti diberitakan, Bonek hadir dalam laga lanjutan Liga 1 melawan Persija Jakarta di Stadion Sultan Agung, Bantul.

Namun pertandingan batal digelar lantaran terjadi ricuh di stadion pada Minggu sorenya.

Bonek pun langsung pulang ke Surabaya melintasi Kota Solo.

Di Solo, telah bersiaga polisi dan juga Pasoepati di Kleco.

Baca: Mengaku Ditinggal di Mekkah, Ternyata Kakek Ini Sengaja Dipulangkan, Begini Penjelasan Pihak Travel

Tepat di sekitar RS Yarsis, belasan Pasoepati Boyolali (Pasboy) Pengging berjaga juga.

Diterangkan Diki Sulistyo Adi (32), anggota Pasboy Pengging, kegiatan dilakukan sesuai arahan Presiden Pasoepati, Ryo.

"Kami di sini membantu pengkondisian Bonek, kami beri minuman juga," kata dia ditemui TribunSolo.com.

Dia mengungkapkan, bagaimanapun Bonek adalah sesama suporter yang melintas wilayah Pasoepati dalam perjalanan pulang.

Terlebih pihaknya tak ingin kejadian tewasnya seorang anggota Bonek di Solo beberapa waktu lalu terulang.

"Sukarela membantu, demi keamanan Kota Solo dan Pasoepati, kita jaga situasi kondusif," bebernya.

5. Korban Bentrok Mendapat Perawatan di RS

Rumah Sakit Nur Hidayah, Trimulyo, Jetis, Bantul
Rumah Sakit Nur Hidayah, Trimulyo, Jetis, Bantul (Tribun Jogja/Ahmad Syariefudin)

Sejumlah korban bentrok antar-oknum supporter mendapat perawatan di rumah sakit.

Namun sejauh ini mereka mengalami luka lecet dan luka ringan sehingga setelah mendapat perawatan langsung diperbolehkan pulang.

Seperti diwartakan, jelang laga Persija Jakarta melawan Persebaya Surabaya di Stadion Sultan Agung Bantul, Minggu (3/6/2018), oknum pendukung Persebaya Surabaya bentrok dengan oknum pendukung Persija Jakarta.

Lemparan batu terjadi di area stadion. Mereka yang menjadi korban pun dibawa ke rumah sakit terdekat.

Salah satunya adalah Rumah Sakit Nur Hidayah, Trimulyo, Jetis, Bantul.

"Ada 13 pasien yang diobati, tapi hanya luka lecet seperti habis tawuran, terjatuh dan semuanya rawat jalan. Diobati di sini terus sudah pada pulang," ujar dr Proginova Dian Yudatama, dokter umum Rumah Sakit Nur Hidayah, Trimulyo, Jetis, Bantul.

Jelang laga, sempat terjadi ricuh antar-oknum supporter sehingga menyebabkan kerusakan fasilitas stadion, sejumlah sepeda motor dan mobil.

Namun menjelang tengah malam, suasana Stadion Sultang Agung berangsur kondusif.

Bentrok antar-oknum supporter sempat pecah sehingga pertandingan pun akhirnya dibatalkan.

Para pendukung Persebaya Surabaya yang dikenal dengan sebutan Bonek dilokalisir di kawasan Stadion Sultan Agung dan diangkut dengan puluhan truk untuk dipulangkan.

Sementara pendukung Persija Jakarta dilokalisir di perempatan Sudimoro, Bantul. Warga pun ikut menghalau massa supporter.

6. Klarifikasi Polda DIY

Kaca di lantai dua Stadion SSA Pecah akibat rusuh supporter
Kaca di lantai dua Stadion SSA Pecah akibat rusuh supporter (Tribun Jogja/Hanif Suryo)

Laga antara Persija Jakarta menjamu Persebaya Surabaya resmi dibatalkan di Stadion Sultan Agung, Kabupaten Bantul, Minggu (3/6/2018).

Laga yang semestinya berlangsung pada Minggu malam ini harus dibatalkan lantaran situasi yang tidak kondusif.

Pihak kepolisan, dalam hal ini Polda DIY, langsung mengklarifikasi bahwa pembatalan ini bukan dilakukan oleh kepolisian.

Polisi hanya diumumkan lewat kendaraan yang dilengkapi dengan pengeras suara.

"Jadi bukan dari polisi Polda DIY. Memang pengumuman pembatalan itu disampaikan oleh polisi karena polisi memiliki kendaraan dengan dilengkapi pengeras suara, sehingga efektif untuk menyampaikan kepada para suporter," tulis Kabid Humas Polda DIY, AKBP Yulianto.

Sesuai fakta yang ada di lapangan, pengumuman pembatalan tersebut dilakukan oleh pihak kepolisian sebelum ada penandatanganan dari pihak panitia pelaksana, Persija Jakarta, Pesebaya Surabaya, dan match commissioner.

Setelah pihak dari Persija Jakarta datang ke lokasi 15 menit sebelum kick-off, pembatalan pertandingan pun diresmikan dengan penandatanganan pada surat pembatalan antara manajer kedua tim, panitia pelaksana, dan match commisioner.

Pada surat pembatalan tersebut juga tertulis salah satu alasannya karena tidak adanya jaminan keamanan dari pihak kepolisian.

7. Manajer Persebaya Sebut Bonek Selalu Jadi Kambing Hitam

Diskusi yang dilakukan oleh manajer Persebaya, Chairul Basalamah bersama dengan Match Commissioner dan perwakilan panpel Persija
Diskusi yang dilakukan oleh manajer Persebaya, Chairul Basalamah bersama dengan Match Commissioner dan perwakilan panpel Persija (Satrio WCS For Persebaya)

Manajer Persebaya mengatakan bahwa Bonek selalu menjadi 'kambing hitam'.

Manajer Persebaya Surabaya, Chairul Basalamah sangat kecewa dengan pembatalan laga ini.

Mereka mengklaim kalau panpel Persija mengkambinghitamkan Bonek, suporter fanatik Persebaya.

"Ya coba kalian pikir baik-baik saja, ini ada sesuatu yang ganjil," ujar Chairul.

“Ya, Bonek itu selalu dijadikan kambing hitam. Ada percikan sedikit saja pasti Bonek yang disalahkan.”

Chairul Basalamah juga mengatakan kalau memang pertandingan batal, harusnya sejak sore tadi panpel Persija sudah mengumumkan.

Pria dengan sapaan Abud ini menilai panpel Persija mengulur-ulur waktu sehingga tidak fair untuk tim berjulukan Bajul Ijo ini.

”Harusnya, laga ini kalau memang mau diundur sejak sore tadi. Tetapi, ini diundur sampai jadwal kick-off pertandingan. Kalian tahu sendiri-lah mereka,” ujarnya.

Dengan turunnya surat pembatalan ini, kapan jadwal pengganti laga antara Persija menjamu Persebaya belum bisa ditentukan.

8. Dirut Persija Cari Stadion Lain

Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade menegaskan tetap ingin menggelar laga Piala AFC 2018 di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Senin (14/5/2018).
Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade menegaskan tetap ingin menggelar laga Piala AFC 2018 di Lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Senin (14/5/2018). (MEDIA PERSIJA JAKARTA)

Direktur Utama Persija Jakarta, Gede Widiade, memberikan konfirmasi mengenai pembatalan pertandingan antara Persija Jakarta melawan Persebaya Surabaya di Stadion Sultan Agung, Bantul, Yogyakarta, Minggu (3/6/2018).

Selepas mengetahui laga itu batal digelar, Gede langsung melakukan koordinasi dengan PT Liga Indonedia Baru (LIB) untuk penjadwalan ulang pertandingan.

"Kami segera melakukan koordinasi dengan manajemen dan panpel terkait lokasi pertandingan," kata Gede seperti rilis dari Persija kepada BolaSport.com, Minggu (3/6/2018) malam.

Gede menambahkan, ada beberapa opsi tempat untuk menggelar pertandingan tunda tersebut.

Dia pun sangat menyesalkan laga tersebut harus ditunda.

"Yang penting tempatnya memenuhi syarat digelarnya pertandingan," kata Gede.

Lebih lanjut pengusaha asal Surabaya itu menambahkan laga Persija kontra Persebaya itu merupakan hiburan.

Seharusnya kedua suporter itu bisa menikmati jalannya pertandingan, bukan membuat kegaduhan.

"Saya juga sangat menyesal pertandingan tidak bisa terlaksana di Bantul, padahal kami niatnya ingin memberikan hiburan kepada masyarakat," kata Gede.

"Kami sama sekali tidak memikirkan keuntungan atau apapun. Yang penting pertandingan bisa terlaksana. Tapi apa daya situasi di lapangan tidak memungkinkan," ucap mantan manajer timnas U-23 Indonesia. (TribunJogja/TribunSolo/Bolasport/TribunJatim)

(Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul 8 Fakta Bentrok Jakmania dan Bonek di Bantul: Wartawan Dipukul, Anggota TNI Luka, Mobil Dirusak)

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved