Bule Ciampea Bogor Marah Dengar Salawat, Ancam Rusak Mushola Begini Nasibnya Sekarang
Pria berusia 62 tahun itu, menurut Kapolsek Ciampe Kompol Adi Fauzi, protes saat ada acara tadarus di Mushola Nurul Jadid.
Penulis: Ardhi Sanjaya | Editor: Ardhi Sanjaya
"Saya harus nahan emosi, ngerti gak ? kalau saya marah nanti batal puasa saya, kalau malam mau marah, marah sekalian," jelas pria berkopiah.
Tak jelas apa yang kemudian dibicarakannya kemudian.
Ia mengatakan pernah melihat seorang kakek yang berdoa sendirian tanpa bersuara.
Hal itu, kata bule, membuatnya cukup tenang karena tak ada pengeras suara.
Di slide terakhir, tampak suasana lain dari slide pertama dan kedua.
Kali ini, sejumlah aparat kepolisian terlihat berada di kediama bule.
Bule yang protes diketahui bernama Frank.
Pria berusia 62 tahun itu, menurut Kapolsek Ciampe Kompol Adi Fauzi, protes saat ada acara tadarus di Mushola Nurul Jadid.
Tadarusan diisi oleh ustaz Ade Syafei.
Frank yang tinggal tak jauh dari mushola merasa terganggu.
Baca: Mengaku Ditinggal di Mekkah, Ternyata Kakek Ini Sengaja Dipulangkan, Begini Penjelasan Pihak Travel
"Tadarus itu diisi ustadz Ade Syafei, kebetulan rumah bule itu dekat dengan musala itu karena merasa terganggu akhirnya menegur Adi, keduanya sempat cekcok mulut, kejadiannya hari Sabtu kemarin," paparnya.
Menurut Adi, Frank tidak mengetahu bahwa tadarus merupakan kegiatan umat islam.
"Iya sebenarnya dia tidak tahu bahwa kegiatan itu adalah kegiatan umat muslim,"
Atas kejadian itu, polisi kemudian memediasi kedua belah pihak agar tak memancing amarah dari warga yang lain.
"Sudah selesai, Mr Frank memohon maaf kepada Ustadz Ade Syafei dan warga sekitar atas perbuatannya serta berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya lagi," imbuhnya