Sandang Gelar Master di Rusia, Begini Kisah Adik Pramoedya Ananta Toer yang Kini Jadi Pemulung
Di usia senja memasuki 81 tahun, dia masih bersemangat berkutat mencari rezeki memunguti barang-barang bekas bernilai jual di kampung.
Entah itu secara lisan maupun tulisan. Bahkan, dia menyebut dirinya diglosia, kemampuan menguasai variasi bahasa dalam masyarakat.
"Mas ingin wawancara pakai bahasa apa? Gini-gini saya menguasai beberapa bahasa lho," kata Soes tersenyum mengawali pembicaraan.
Soes menempuh pendidikan dasar di Blora dan pendidikan menengah di Jakarta.
Di Jakarta, awalnya dia ikut kakak sulungnya, Pramoedya Ananta Toer, sebab saat itu, bapaknya, Mastoer, guru di Blora itu, sudah tiada.
Baca: Viral Foto Wanita Salat di Gereja, Mahfud MD Cerita Habibie Salat dan Berdoa Sampai Nangis di Gereja
Sebelum hijrah ke Rusia, Soes sempat menjadi mahasiswa Fakultas Ekonomi di Universitas Indonesia (UI).
Sus juga mahasiswa BI jurusan ekonomi yang beralih menjadi IKIP di Jakarta Selatan.
Dia lolos tanpa tes di bangku kuliah itu karena tertolong dengan predikat nilainya yang memuaskan hasil menempa pendidikan menengah atas di Jakarta.
Nilai semua mata pelajaran di atas rata-rata. Nilai ekonominya 10.
Namun, perjalanan di kedua kampus itu terhenti di tengah jalan karena biaya kuliah terlalu tinggi baginya. (Puthut Dwi Putranto Nugroho)
Baca: Ternyata Tausyiah Ustaz Abdul Somad Juga Ditonton oleh Non-Muslim, Begini Komentarnya