MUI Minta Acara Rumah Uya Dihentikan, Uya Kuya Ngotot : 'Program Saya Tabayun, Bukan Buka Aib'
Kegeraman Majelis Ulama Indonesia (MUI) kepada beberapa tayangan di Indonesia tampaknya mencapai puncak.
Penulis: khairunnisa | Editor: khairunnisa
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kegeraman Majelis Ulama Indonesia (MUI) kepada beberapa tayangan di Indonesia tampaknya mencapai puncaknya.
Beberapa waktu yang lalu, mereka merekomendasikan kepada Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat untuk memberi sanksi berat pada lima program Ramadhan di televisi.
Tribunstyle melansir dari Kompas.com, kelima program yang dimaksud adalah Ramadhan di Rumah Kuya (Trans 7), Brownis Sahur (Trans TV), Ngabuburit Happy (Trans TV), Sahurnya Pesbukers (ANTV), dan Pesbukers Ramadhan (ANTV).
MUI menganggap, kelima program ini tidak sesuai dengan semangat Ramadhan.
Menanggapi hal tersebut, Uya Kuya selaku pelaku salah satu acara yang kena teguran MUI akhirnya buka suara.
Baca: Tak Hadiri Sidang Perdana Gugatan Cerai Sang Istri, Kuasa Hukum Sule Ungkap Soal Orang Ketiga
Dilansir dari tayangan video reporter suara, Uya mengungkapkan bahwa dirinya baru mendengar himbauan dari MUI tersebut.
Karena sebelumnya ia merasa acaranya baik-baik saja.
Uya bahkan menjelaskan bahwa dirinya dan pihak kru selalu melakukan evaluasi terhadap acara Rumah Kuya.
"Saya baru denger tadi, karena setiap hari setiap tahun kita selalu mengadakan evaluasi untuk acara kita," ucap Uya Kuya didampingi sang istri.
Uya juga menegaskan bahwa acaranya adalah acara yang baik.
Baca: Fakta Rakyat Swiss, Gaji Rp 84 Juta Per Bulan Tapi Tak Bisa Kaya, Ternyata Ini Alasannya
Karena melalui acaranya lah beberapa permasalahan orang lain justru terselesaikan.
Ia pun mengklaim bahwa tak pernah ada keributan besar misal kata-kata kasar dari para narasumber ketika siaran tersebut direkam secara langsung.
Hal itu tentu jelas membedakan acara Uya dengan acara yang lainnya.
"Setiap orang yang datang ke acara saya itu karena minta diselesaikan masalahnya,
Di rumah Uya sudah tiga tahun lebih nggak pernah ada kata-kata kasar, perlakuan fisik kok nggak kaya acara lain," ungkap Uya Kuya.
Baca: Gerak Geriknya Dipantau Istri, Ruben Onsu Bongkar Pesan WhatsApp Sarwendah Padanya Sehari-hari
Selain itu, Uya juga memaparkan bahwa tujuan acaranya adalah murni untuk membantu orang lain.
Mengenai tudingan MUI soal membuka aib, Uya justru mengatakan bahwa acaranya jauh dari kata itu.
Ia justru mengaku acaranya tersebut lebih kepada tabayun alias mempelajari lebih dalam daripada membuka aib.
"Tugas kita sebagai umat beragama ya membantu orang yang punya masalah,
Kalau ada yang bilang acara kita buka aib, nggak kok, acara ini tabayun karena kalau buka aib kan orangnya nggak ada kita omongin," ujar Uya dengan semangat.
Uya pun akhirnya mengaku akan introspeksi diri mengenai acaranya tersebut.
Ia mengungkapkan bahw kedepannya ia akan memilih tema yang pas berkenaan bulan Ramadhan sebagai tindak lanjut dari peringatan MUI.
"Dengar kabar itu ya mungkin besok kita lebih milih-milih kasus ya terkait bulan ramadhan," jelas Uya Kuya kepada pewarta.
Baca: Kantor Wali Kota Blitar Disegel KPK
Pernyataan MUI terkait acara Rumah Kuya
"Ada program Ramadhan yang penting disorot serius. Yakni, Ramadhan di Rumah Uya, dipandu Uya Kuya, pukul 16.00 sampai menjelang adzan maghrib.
Isinya mengundang tamu bermasalah, terkait relasi percintaan, perselingkuhan dan persoalan rumah tangga lainnya.
Selalu terjadi pertengkaran antar pengisi acara, saling mencaci, menuduh, menghina, dan membongkar aib.
Diakhiri sedikit nasihat dari narasumber, Ibu Qurrota A’yun, yang dipanggil Ummi.
Cara Ummi menyikapi masalah, kadang larut dalam gaya menuduh, menghakimi, dan memperkeruh suasan.
Sikap dan nilai yang dikedepankan program ini dirasakan jauh dari spirit Ramadhan. Seharusnya program ini dihentikan tayang pada Ramadhan. "
Baca: Bersujud dan Cium Kaki Sang Ibu, Santri Madura yang Lumpuhkan Begal di Bekasi : Bu Saya Minta Maaf