PPDB Berpeluang Curang, Disdik Kota Bogor Imbau Jangan Tergiur Janji Manis Oknum di Sekolah
"Memang selalu ada yang lapor tau tau menangis itu setiap tahun karena mereka gak diterima dan udah terlanjur mengeluarkan uang,".
Penulis: Afdhalul Ikhsan | Editor: Vivi Febrianti
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Afdhalul Ikhsan
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Peluang kecurangan pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) selalu ada.
Untuk itu, Dinas Pendidikan Kota Bogor mengimbau untuk menghindari janji manis dari oknum sekolah.
"Kita berusaha hindari kecurangan itu, hanya saja diimbau kepada masyarakat jangan tergiur dengan janji-janji yang dilancarkan mereka, tetap warga harus hati-hati," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Fahrudin kepada TribunnewsBogor.com Sabtu (9/6/2018).
Menurut Fahrudin setiap kali PPDB diselenggarakan, selalu ada warga yang melapor sambil menangis lantaran anaknya tidak diterima padahal uang yang dikeluarkan lumayan banyak.
"Memang selalu ada yang lapor tau tau menangis itu setiap tahun karena mereka gak diterima dan udah terlanjur mengeluarkan uang banyak," kata dia.
Ia pun menilai, hal seperti itu akan dijadikan kesempatan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
"Kesempatan seperti ini nantinya akan dijadikan alat, jadi kepada masyarakat untuk tidak tergiur oleh bujukan-bujukan oknum yang menjanjikan itu," tukasnya.
Masih kata dia, skema PPDB tahun ini masih sama seperti tahun lalu adanya sistem zonasi atau jarak rumah calon peserta didik dengan sekolah.
"Sebetulnya itu udah digulirkan beberapa tahun lalu tetapi sekarang sudah mulai pakai poin, kalau SMP kita menggunakan bobot per kelurahan, jadi kalau masyarakat memilih ke yang paling dekat l, ke SD yang paling dekat itu ada bobot zonasi yang lebih besar, radiusnya ditetapkan dengan radius sekian meter dari 0 sampai 500 seribu sampai sekian," paparnya.
Ia berharap kedepannya semoga pendidikan di Kota Bogor semakin merata.