Viral Wanita Curhat Anaknya Dicekal Naik Pesawat, Ini Penjelasan Autisme dan Mitosnya, Sering Salah
Autisme bukanlah penyakit kejiwaan karena hanya gangguan yang terjadi pada otak sehingga otak tersebut tidak dapat berfungsi selayaknya otak normal.
Penulis: Yuyun Hikmatul Uyun | Editor: Yuyun Hikmatul Uyun
Terapi ini akan sangat mempengaruhi kecepatan anak dalam beradaptasi, berkomunikasi lebih baik, serta bersosialisasi dengan teman-temannya.
Akan tetapi, tentunya tak akan diperoleh secara instan, butuh waktu memang.
Akan tetapi, apabila terapi ini dilakukan secara sabar dan rutin, maka akan membantu kehidupan sosial mereka.
Baca: Dikenal Karena Panasnya, 5 Tempat Wisata Dunia Ini Sampai Disebut Gerbang Menuju Neraka
Baca: Bingung Karena Ditinggal Pacar, Mamah Muda Ini Buang Bayi yang Baru Dilahirkannya
5. Anak autisme tidak dapat berubah dan tidak bisa hidup mandiri - mitos
Fakta: sindrom autisme bukan merupakan kondisi yang tetap, namun gejala dan tanda akan berubah dari waktu ke waktu.
Hal tersebut tergantung pada terapi dan pengobatan yang dilakukan sang ibu kepada si anak.
Keadaan si anak akan membaik seiring dengan bertambahnya umur.
Namuan, apabila terapi ini tak berlangsung baik, biasanya gejala yang muncul bisa saja semakin buruk, seperti mengalami kejang-kejang atau epilepsi.
Anak autisme ini sangat butuh dukungan dan perhatian terlebih dari keluarga di sepanjang hidup mereka.
Karena berkat dukungan keluarga, mereka bisa berkembang, dan hidup seperti orang normal.
Baca: Tidak Ada Kepadatan Kendaraan Di Simpang Sentul Sore Ini
Baca: Dikenal Karena Panasnya, 5 Tempat Wisata Dunia Ini Sampai Disebut Gerbang Menuju Neraka
6. Anak yang mengalami autisme tidak bisa berbicara - mitos
Fakta: sindrom autisme dapat terjadi dengan gejala yang berbeda-beda pada setiap anak.
Sama seperti soal kecerdasan pada anak autisme.
Beberapa anak bisa jadi akan kesulitan untuk berkomunikasi secara verbal.
Namun, ada anak yang bisa berbicara dan berkomunikasi walaupun menggunakan kata-kata yang terbatas.