Soal Kasus Usmar Hariman, Verro Sopacua Akui Sudah Lengkapi Bukti

Dalam laporannya, BM PAN juga menyerahkan berkas kronologi kejadian, barang bukti berupa rekaman suara dan video dan satu orang saksi.

Penulis: Afdhalul Ikhsan | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TribunnewsBogor.com/Afdhalul Ikhsan
DPD Barisan Muda Partai Amanat Nasional (BM PAN) Kota Bogor laporkan Plt Wali Kota Bogor Usmar Hariman ke Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Kota Bogor, Selasa (12/6/2018) malam. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Afdhalul Ikhsan

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Panwaslu Kota Bogor telah menerima pelaporan dari DPD Barisan Muda Partai Amanat Nasional (BM PAN) Kota Bogor terkait rekaman Plt Walikota Bogor Usmar Hariman pada Selasa (12/6/2018) malam.

Dalam laporannya, BM PAN juga menyerahkan berkas kronologi kejadian, barang bukti berupa rekaman suara dan video dan satu orang saksi.

Namun hal itu tidak cukup, kemudian pihaknya harus melengkapi syarat formal dan materilnya, karena masih ada sejumlah syarat yang belum dilengkapi berupa saksi dan lain lainnya.

Wakil Ketua Tim Pemenangan Bima Arya Sugiarto-Dedie A Rachim (Badra), Verro Sopacua menyatakan bahwa pihaknya telah melengkapi bukti-bukti.

Baca: Pulsa Rp 10 Ribu, Dapatkan Kuota Internet 30 GB Di Telkomsel, Begini Caranya!

"Tim Badra sudah melengkapi, dari BM PAN juga sudah siapin semua kekurangan bukti," katanya kepada TribunnewsBogor.com Kamis (14/6/2018)

Hingga saat ini pihaknya sudah melengkapi bukti bukti termasuk surat mandat dan juga telah disiapkan dua saksi.

"Sudah lengkap bahkan, sudah ada 2 saksi yang bersedia bersaksi karena kemarin adanya kekurangan saksi, terus jumlah saksinya secara aturan Panwaslu minta dua. Jadi semua dilengkapi bahkan nama saksi juga sudah masuk," tukasnya.

Sementara itu, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran Pilkada Panwaslu Kota Bogor, Sasongko S Putro mengatakan bahwa barang bukti dari pelapor masih dipelajari, didalami untuk mengetahui unsur pelanggaran didalam rekaman itu yang dijadikan barang bukti

“Rekaman sudah diterima, akan kami dengarkan dan pelajari pelanggarannya. Harus dikaji dulu oleh tim, karena menyangkut dugaan pelanggaran, ya itu menyangkut keterlibatan jabatan, itu bisa pidana, Jadi Kalau pidana itu, masuk gak ke pasal ini. Harus terpenuhi dulu nih melanggar pasal ini, berarti pidana," ujarnya.

Meski begitu, pihaknya tak serta merta menjudge jika di rekaman itu adalah pelanggaran. Semuanya harus terlebih dulu ditelusuri dan didalami

Menurutnya semua harus mengikuti pertahapan.

"Itukan baru dugaan kita tidak langsung menjudge ini terlibat apa gak, semua itu harus ditelusuri dilakukan kajian. Itu harus dibuktikan dulu, alat buktinya, terus kapan dan juga waktu kan, karena kita melakukan itu terbatas waktu juga, karena pekerjaan pemilu itu kan pertahapan, jadi semua perlu pertahapan," pungkasnya.

Rekaman

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Usmar Hariman yang saat ini menjabat sebagai pelaksana Plt Walikota Bogor diduga mengajak mengarahkan, mendukung salah satu paslon dalam acara buka puasa bersama dengan Lembaga Pemberdayaan Masyrakat (LPM) se-Kota Bogor di hotel Savero pada Senin (11/6/2018) malam.

TribunnewsBogor.com mendapatkan dari pelapor, berupa rekaman suara berdurasi 14 menit yang mirip dengan suara Plt Walikota Bogor Usmar Hariman.

Di menit ketujuh, suara itu mulai terdengar seolah merugikan beberapa paslon.

Baca: Amien Rais Siap Nyapres, Yusril Ihza Mahendra: Saya Tak Ingin Ikut-Ikutan dengan Manuver Pak Amien

Berikut isi rekaman yang didapat dari pihak pelapor

“Dari empat pilihan pasangan (calon) yang ada, kita tidak mungkin memilih walikotanya dua. Pasti kita pilih satu. Walikota dimana-mana juga satu, wakil juga satu. Nggak ada walikota tiga,” ungkap Usmar, dalam rekaman suara itu.

“Berjalan sebulan, terus dinamika terjadi. Dari tiga kesimpulan hasil diskusi kita, Kecenderungan dua survey menyatakan masih unggul tipis (petahana). Tapi satu survey menyatakan menang. Kita tidak melihat itu, karena angkanya dalam margin error. Jadi, kecenderungan persaingan antara nomor 1 dan nomor 3,” ucapnya melanjutkan hasil survey. Posisi petahana unggul 52 persen, terus nomor paslon satu dipososi 17 sekian persen, nomor 2 jauh lebih kecil dan nomor 4 juga sama, sambungnya dengan tidak menyebutkan nama lembaga survey yang dimaksud.

Ia juga menyebut, yang tadinya 52 persen dari hari ke hari, bulan ke bulan malah menurun. Dan tidak pernah dalam hasil survey tersebut berhenti di satu titik.

“Dan per tanggal 1-5 Juni, kita melakukan survey lagi. Ingin tahu hasilnya? Kasih tahu nggak ya? Jadi, tanggal 1-5 Juni kita melakukan survey, Alhamdulillah… kita menang 3,08 persen. 1-5 Juni kita unggul 3,08 persen. Kalau teman-teman dengar dari kubu sebelah mereka yang menang biarin saja, itu shock terapi yang penting kita terus komunikasi,” tegas Usmar.

“Sungguh luar biasa teman-teman (paslon) nomor satu dengan keterbatasan yang ada, tergopoh-gopohlah. Saya juga nggak bisa bantu banyak, kecuali memberikan beberapa program yang bisa disahkan,” jelasnya.

“Jadi itu sebagai parameter untuk bapak-bapak sekalian. Poin utamanya, kita unggul. Kita itu maksudnya nomor satu unggul di 3,08 persen. Mungkin pembicaaraan kita stop disitu, sebentar lagi adzan dan berbuka puasa. Harus kita viralkan ke teman-teman di bawah,” ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved