Batas Waktu Habis, Warga Aceh Hingga Papua Barat Mengeluh Tak Bisa Bertemu Jokowi
Antrean yang awalnya rapih berubah semrawut, satu persatu mereka mendekati gerbang pintu sambil meneriakkan Paspamres.
Penulis: Afdhalul Ikhsan | Editor: Ardhi Sanjaya
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Afdhalul Ikhsan
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Banyak warga yang merasa kecewa karena tak bisa bersalaman dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, pada Jumat (15/6/2018).
Kekecewaan warga meluap ketika batas waktu sesi dua halal bihalal di Istana Bogor berakhir.
Sesi dua dimulai pukul 09.30 WIB sampai 11.00 WIB.
Walhasil warga yang sudah mengantre di pintu II Kebun Raya Bogor mesti gigit jari karena batas waktu berakhir.
Antrean yang awalnya rapih berubah semrawut, satu persatu mereka mendekati gerbang pintu sambil meneriakkan Paspamres.
"Uuu, buka buka, udah lama nih antre, uuuu," teriak sejumlah warga menyoraki penjaga, Jum'at (15/6/2018).
Beberapa warga tak mengetahui alasan berakhirnya open house tersebut.
Sehingga dari mereka mengaku sangat kecewa tidak bisa bertemu Jokowi untuk bersalaman dan berfoto bersama.
Salah satu warga yang berasal dari Kota Langsa Aceh bernama Mulyani (59) mengaku kecewa karena sudah antri begitu lama.
"Saya cuman lihat Presiden ditelevisi kan, iya pasti kecewa dik, kita udah antri tapi malah ditutup, kita udah datang dari jauh. Seharusnya dibilangin dari awal, kalau gak kasih solusi misalnya kita masuk aja. Meski pak Jokowi pulang, kita ini orang kampung pengen tau juga KRB itu seperti apa," keluhnya kepada TribunnewsBogor.com saat dikonfirmasi di lokasi.
Ia pun bergegas pulang karena kecewa tidak bisa menemui Presiden Jokowi.
"Udah balik ajalah dik, kita udah antri lama, tapi jadi kayak gini, akhirnya pada teriak minta dibukain," ungkapnya.
Berbeda halnya dari Verry Yensenem (45) asal Papua Barat yang mengaku sudah sepekan di Bogor.
Ia sangat kecewa selaku warga Papua yang mayoritas pendukung Jokowi.
Bersama temannya Ia menunjukkan kaos bertuliskan "Papua 2019-2024 Jokowi Presiden ku"
Sambil bertutur seharusnya warga Papua mendapatkan porsi lebih untuk bertemu presiden lantaran perjalanan yang begitu jauh apalagi mereka pendukung Jokowi dus periode.
"Kita antri sejak pukul 08.00 WIB tapi tidak boleh masuk juga sama Paspamres. Harusnya, petugas tau kita orang jauh dan kita pendukung Jokowi juga" katanya.
Lain halnya dengan warga Pondok Kopi Jakarta Timur bernama Madu (63) yang juga kecewa.
Pasalnya Ia bersama keponakannya yang masih kecil itu juga turut antri sejak pukul 09.00 WIB
"Iya kecewalah, ini keponakan saya dari Klaten ke Jakarta dulu, tadi kita naik kereta dari Jakarta nyampai sini jam 9 dan langsung ikut antri," keluh pria yang pernah menjadi relawan Jokowi.
"Ya kita kesini pengen ketemu salaman, meskipun saya pernah ketemu beliau, tapi kan itu udah lama banget karena beliau sibuk. Kebetulan saya juga pernah jadi relawannya pak jokowi waktu beliau mau jadi gubernur," imbuhnya.
Meski begitu, Ia tetap setia mendukung Jokowi.
Namun Ia masih bertanya-tanya kenapa tidak diperbolehkan masuk ke Kebun Raya Bogor.
"Seharusnya dibolehin aja masuk biar gak sia sia kita antri. Wajar pak Jokowi mau ke Solo kan dia juga punya keluarga, tapi jangan ditutup gini dong pintunya, kan didalam kita bisa lihat KRB," pungkasnya.