Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

5 Fakta Rumah Dinas Deddy Mizwar Digeledah dan Diawasi Drone, Reaksi SBY Hingga Jawaban Pemprov

Ia mempertanyakan mengapa rumah dinas harus digeledah, sedangkan pasangan cagub-cawagub lain tidak.

Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (tengah), Calon Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar (kiri), Calon Wakil Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi (kanan) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kabar penggeledahan rumah dinas Wakil Gubernur Jabar, Deddy Mizwar memunculkan polemik dan mendapat tanggapan dari elit politik.

Calon Gubernur Jawa Barat ini menuturkan kalau rumah dinasnya telah digeledah sejak empat bulan lalu.

Bahkan rumah dinasnya itu diawasi menggunakan drone.

Masalah ini mendapatkan perhatian bagi Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Ia mempertanyakan mengapa rumah dinas harus digeledah, sedangkan pasangan cagub-cawagub lain tidak.

Sementara, Pemprov Jawa Barat mengatakan kalau hal tersebut bukan merupakan penggeledahan, melainkan hanya peninjauan aset daerah yang hasilnya diserahkan kepada Pejabat Gubernur, Komjen Pol M Iriawan.

Berikut 5 fakta soal penggeledahan rumah dinas Deddy Mizwar yang dirangkum TribunnewsBogor.com.

Baca: Dihujat Hotman Paris, Ternyata Ini Alasan Kapten Kapal Tak Selamatkan Korban KM Sinar Bangun

1. Digeledah 2 Kali

Calon Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar (Demiz) mengatakan bahwa penggeledahan rumahnya oleh pejabat gubernur sudah terjadi empat bulan yang lalu.

Deddy juga mengatakan bahwa sejak lama rumahnya memang diawasi.

Menurut Deddy penggeledahan terjadi dua kali.

Namun hingga muncul penggeledahan yang kedua kalinya, Demiz menilai hal itu berlebihan.

"Ada dua kali ya, yang awal sekali memang harus kan itu kan wajib diperiksa, di sana apakah menggunakan fasilitas negara begitu, yang terakhir juga demikian, setelah ganti pejabat baru, barangkali kurang yakin pejabat baru ini, diperiksa kembali, saya kira ini terlalu berlebihan lah," ujar Demiz.

Deddy mengatakan penggeledahan tersebut wajar dilakukan, hanya saja jangan sampai menimbulkan ketakutan.

"Saya kira biasa-biasa saja ya, gak ada masalah, saya kira bentuk kehati-hatian sih boleh, tapi jadi jangan paranoid, gak bisa memenangkan apa-apa kok dengan menggunakan itu, gak ada pengaruh," ungkapnya.

Baca: Kedalaman Lebih dari 600 Meter, Alat Canggih Tak Mampu Deteksi Titik Tenggelam KM Sinar Bangun

Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved