Kapal Tenggelam di Danau Toba
Ditemukan Benda Di Kedalaman 450 Meter, Diduga KM Sinar Bangun, Korban: 'Kapal Oleng ke Kanan'
Bahkan, korban yang jumlahnya cukup banyak itu hingga saat ini belum dapat dievakuasi seluruhnya dari dalam air.
Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
Data sementara, 19 korban ditemukan dalam keadaan selmat termasuk Nahkoda Kapal yang saat ini masih menjalani pemeriksaan oleh aparat kepolisian.
Sementara itu, tiga orang korban meninggal dunia.
Hingga saat ini, belum diketahui kondisi para korban lainnya yang masih belum ditemukan.
Kepala Basarnas Marsekal Madya M Syaugi menerangkan, ia dan tim Basarnas baru mendarat di Pelabuhan Tigaras, setelah melakukan pencarian sejak pagi.
"Kita sudah melaksanakan alat-alat yang sudah dipunyai, seperti Multibeam Side Scan Sonar dibantu dengan alat lain ROV," kata Syaugi, Minggu (24/6/2018).
"Ada indikasi, kita menemukan objek di kedalaman 490 meter. Kalau dari Pelabuhan Tigaras arah barat daya. Pertama kali titik koordinat barat daya kurang lebih 3 kilometer. Kita melihat indikasi ada dua tempat di jarak 2,5 kilometer dan 2 kilometer dari Pelabuhan Tigaras," bebernya.
Lebih lanjut, Syaugi menjelaskan bahwa saat ini tim gabungan Basarnas sedang proses dan mencari tahu apa yang ada di dalam.
Betul tidak KM Sinar Bangun atau apa belum bisa dipastikan, karena belum dapat kepastian detail.
"Tapi kita sudah kasih tanda pakai jangkar, nanti selanjutnya kita teruskan setelah hasil analisa dan diskusi," katanya.
"Yang jelas kita belum bisa pastikan objek yang ditemukan KM Sinar Bangun. Indikasi ada objek yang membedakan dengan dasar laut," ungkapnya.
Sementera itu, korban selamat KM Sinar Bangun, Jesika Elpri Sinaga (20) mengatakan jika kapal motor yang ditumpanginya saat itu sudah sangat sesak.
Bahkan sebelum melaju, dalam keadaan bersandar, kata dia, kapal sudah oleng ke sebalah kanan.
Saat itu, hal itu ia rasakan saat berada dikursi penumpang lantai 2 KM Sinar Bangun.
Menurutnya, cuaca cukup burukm, angin dan ombak cukup kuat menghantam kapal.
"Kapal oleng ke sebelah kanan. Lalu, terbalik dan perlahan jatuh masuk ke dalam danau. Semua manusia menumpuk di sisi kanan kapal," kata warga Raja Nihuta, Kecamatan Dolok Pardamean, Kabupaten Simalungun, Minggu (24/6/2018) dikutip Tribun Medan.
