Viral Guru SD Dipecat Karena Berbeda Pilihan Saat Pilkada, Begini Jawaban Pihak Sekolah

Andriyanto menyebut, istrinya lebih memilih Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum untuk Pilgub Jawa Barat.

Penulis: Yudhi Maulana Aditama | Editor: Ardhi Sanjaya
Kolase TribunnewsBogor

Ya Allah…. Semoga ini jalan terbaik bagi kami, terbebas dari orang-orang zalim.

Wassalamu’alaikum.

wa4
wa4 (Facebook)
wa3
wa3 (Facebook)
wa2
wa2 (Facebook)
WA 1
WA 1 (Facebook)

Kabar pemecatan tersebut menjadi viral dan mendapat beragam tanggapan dari netizen.

Namun, pihak sekolah ternyata membantah telah melakukan pemecatan terhadap guru.

Dilansir dari Warta Kota, Tri, salah satu guru dari SDIT Darul Maza Bekasi mengungkapkan sebenarnya itu hanya kesalahpahaman masalah pimpinan dan bawahan tidak ada ada masalah yang lain, apalagi dikait-kaitkan dengan yang lain.

"Jadi sampai saat ini dengan lapang dada para pimpinan kami sepakat untuk menyelesaikan secara kekeluargaan, tadi pagi Alhamdulillah semua sudah memutuskan bahwa semua ini sudah tidak akan ada lagi masalah, sudah meminta maaf kedua belah pihak jadi kita anggap semua sudah selesai," tuturnya saat ditemui Wartakotalive.com, pada Jumat (29/6/2018).

Ia menjelaskan pihak sekolah tidak pernah mengarahkan untuk memilih salah satu pasangan calon saat Pilkada pada pada Rabu 27 Juni 2018.

"Kita tidak ada arahan, maksudnya tidak ada paksaan memilih hanya memang itu semua kembali lagi ke diri kita kita mau pilih apa kalau memang kita mau pilih nomor 1, 2, 3, atau 4 itu sudah hak kita tidak ada yang di haruskan dan dipaksankan untuk memilih," jelasnya.

Ia menegaskan tidak ada kata pemecatan atau dikeluarkan.

"Tidak ada niatan seperti itu, mungkin karena kita memang sedang menghadapi abis ujian, banyak event-event sebelumnya di sekolah kemudian baru pulang kampung juga mungkin semuanya jadi dalam kondisi lelah ada salah ucap ada salah kata itu wajar wajar saja semua orang bisa dalam posisi seperti itu dan itu tidak ada rencana atau kata terucap sebuah keputusan yang sepihak gak ada sebenernya," tegasnya.

Tri menegaskan kembali soal kabar pemecetan itu sebenarnya tidak ada.

"Ya itu kembali lagi itu hanya kesalahpahaman kata, makanya kan biasanya kalau komunikasi di Whatsapp itu banyak orang salah paham, lebih baik memang komunikasi itu tatap langsung, hindari aja deh komunikasi lewat WA," tegasnya.

Selanjutnya, ia mengatakan pihak yayasan sudah ke rumah guru tersebut.

"Kebetulan pimpinan kami dengan yayasan ke rumah beliau menjelaskan yang sebenarnya kalau memang menganggap kami salah, kami minta maaf," ucapnya.

Sementara itu, Robiatul Alawiyah (28), guru yang diberhetikan via WhatsApp dalam viral tersebut mengatakan, pihak sekolah telah datang meminta maaf dan permasalahan ini sudah selesai.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved