Angkot yang Terbakar di Dekat Mal BTM Dikendarai Sopir Tembak

Sudah delapan tahun Efendi menjadi sopir. Namun belakangan ini Ia hanya mengandalkan angkot milik orang lain.

Penulis: Afdhalul Ikhsan | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Istimewa
Angkot terbakar di dekat Mal BTM 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Afdhalul Ikhsan

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR TENGAH - Sopir angkot 02 trayek Sukasari-Laladon yang terbakar di depan Kantor Pajak samping Mall BTM, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor adalah sopir tembak.

"Si Effendi ini sopir tembak, dia dapat angkot dari Heru, si Heru-nya dari Encik," kata Panit Serse Polsek Bogor Tengah, Ipda Teguh Purwanto kepada TribunnewsBogor.com saat ditemui, Minggu (8/7/2018).

"Sopir tembak ya mas, jadi sampean ngambil angkot dari Heru kan sopir juga kan, terus Heru dari Encik kan," kata Teguh saat menanyai sang sopir.

Meski begitu kata Agus, setelah dilakukan interogasi sang sopir dibolehkan pulang.

"Setelah diinterogasi supir boleh pulang," ujarnya.

Lanjutnya, dari pengakuannya bahwa Effendi mengambil angkot dari Hery.

"Sebenarnya Efendi (sopir) ini tidak kenal dengan tokeknya (encik)," ucapnya.

Pihak kepolisian pun akan melakukan penindakan terhadap pemilik angkot.

"Ya pemilik angkot akan dipanggil untuk dimintai keterangan oleh unit laka Polresta, hasilnya nanti akan saya kirim," bebernya.

Seperti diketahui, sopir tersebut bernama Efendi Ismail (60) warga Cibeureum Kelapa Tujuh, Rt.4/4 Desa Sukawening, Kecamatan Dramaga Kabupaten Bogor.

Sudah delapan tahun Efendi menjadi sopir. Namun belakangan ini Ia hanya mengandalkan angkot milik orang lain.

Sementara angkot itu sendiri sudah berumur 14 tahun.

"Angkot tahun 2005," kata Efendi.

Akibatnya, Ia nyaris terbakar karena sempat menstater angkot untuk memastikan asal bau asap yang diakui para penumpang.

"Jadi sempat kena muka, alis hilang dikit terkena api, karena mau memastikan bau itu. Jadi sempat saya cek bagian depan," ujarnya.

Adapun barang yang ikut terbakar diantaranya surat kendaraan STNK, buju KIR, KTP, SIM A dan C.

"Semua barangnya didalam tas pinggang (wistbag) dan ada uang juga Rp 160 ribu hasil dari narik angkot," paparnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved