Anak Nining Ungkap Kejanggalan Hilangnya sang Ibu di Pelabuhan Ratu Selama 1,5 Tahun
Hilangnya Nining pun sempat dikait-kaitkan dengan cerita mistis yang ada di laut pantai selatan oleh sebagian orang.
Penulis: Damanhuri | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Hilangnya Nining Sunarsih selama kurun waktu sekitar 1,5 tahun sempat menimbulkan tanda tanya besar.
Nining sempat dikabarkan menjadi korban tenggelam di laut Pelabuhan Ratu, Sukabumi pada januari 2017 lalu dan kembali ditemukan setelah pada Sabtu (30/6/2018) malam dalam keadaan hidup.
Hilangnya Nining pun sempat dikait-kaitkan dengan cerita mistis yang ada di laut pantai selatan oleh sebagian orang.
Sebab, menurut keterangan keluarga saat ditemukan posisi Nining berada disekitar pantai Pelabuhan Ratu.
"(Saat ditemukan) Dia posisinya miring membelakangi laut. Pakaian utuh pas dulu dia tidak ada. Kerudungnya, pakaiannya masih utuh, sendalnya juga masih yang dulu dia pakai," kata Adik Nining, Elah (37), kepada TribunnewsBogor.com, Senin (2/7/2018).
Namun, berdasarkan hasil penyelidikan yang dilakukan oleh aparat kepolisian jika Nining dipastikan tidak tenggelam.
Melansir Tribun Jabar, Kapolresta Sukabumi, AKBP Susatyo Purnomo memastikan jika kasus hilangnya Nining selama sekitar 1,5 tahun bukan kasus tenggelam.
"Tentu kami dalam menghadapi pasien orang dengan gangguan jiwa harus menghormati hak keluarga. Namun kami mengimbau kepada warga agar rasional karena ini bukan kasus orang tenggelam lalu muncul 1,5 tahun kemudian," ujar Kapolresta, Jumat (6/7/2018) lalu.
• Dari Fans Jadi Istri, Nadine Chandrawinata Ungkap Hal yang Membuatnya Jatuh Cinta Pada Dimas Anggara
Menurutnya, kunci terakhir untuk mengungkap kasus secara detil ada pada keterangan yang dikeluarkan oleh Nining.
Ia melanjutkan, saat ini pihaknya masih memeriksa beberapa data agar fakta sebenarnya bisa terungkap dengan jelas.
"Karena yang merencanakan dan melaksanakan tentu ibu Nining, namun secara hukum kami belum bisa memeriksa karena kondisi kesehatan ibu ini," ujar Susatyo.
"Namun saya tegaskan kembali fakta tenggelam itu tak ada," ujarnya.
AKBP Susatyo menjelaskan, bahwa hilangnya Nining selama kurung waktu 1,5 tahun diduga lantaran terbelit hutang piutang.
Utang tersebut, sambungnya, berasal dari utang kepada warga di lingkungan tempat Nining tinggal.
Untuk menutupi utang tersebut, Nining kemudian meminjam sejumlah uang ke bank untuk melunasinya.
"Untuk mengembalikan sejumlah uang, maka Ibu Nining meminjam kepada pihak bank, dan kemudian setelah dari pihak bank keluar, barulah dibagikan kepada lingkungan sekitar," kata Susatyo di Mapolresta Sukabumi, Cikole, Kota Sukabumi, Jumat (6/7/2018).
Alhasil permasalahan utang piutang yang dialami warga Kampung Cibunar, Desa Gede Pangrango, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi ini juga tidak selesai begitu saja, kerena ia kemudian jadi punya utang ke bank.
• Demi Juventus, Cristiano Ronaldo Tolak Tawaran Rp 3,2 Triliun
Nining pun berkeluh kesah terkait permasalahan itu kepada saudarinya hingga timbullah rencana pembuatan skenario tenggelamnya Nining selama 1,5 tahun di Pantai Palabuhanratu, Sukabumi yang dilakukan Januari 2017 lalu.
"Untuk menutup bank tersebut dibuatlah skenario bahwa Ibu Nining seolah-olah hilang tenggelam dalam kegiatan piknik bersama keluarga. Keterangan dari adiknya, dua hari sebelum hilang, dia sudah merencanakan itu," ungkap Susatyo.
Anak kandung Nining, Wandi dihadirkan oleh Polisi untuk membantu mengembalikan ingatan Nining.
Wandi mengaku tak mengetahui persis apakah benar sang ibu tenggelam saat itu.
Sebab, saat kejadian ia sedang berada di rumah dan hanya mendapat kabar dari saudaranya.

"Dulu waktu pertama kali kejadian saya lagi di rumah dan hanya menerima kabar dari ibu RT bahwa ibu saya tenggelam," kata Wandi melansir Tribun Jabar.
Namun, Wandi merasa ada yang janggal setelah bibinya bilang sang ibu masih hidup setelah dua bulan dikabarkan tenggelam.
Kendati demikian, sang bibi enggan untuk memberitahu dimana posisi Nining saat itu.
"Dua bulan setelah (Nining) hilang tenggelam, bibi saya ngomong bahwa ibu saya masih hidup. Saya tanya di mana kalau ibu saya masih hidup, tapi tidak dikasih tahu," tutur Wandi seperti dikutip Kompas.com
Ia mengatakan saat sang ibu dikabarkan tenggelam ia tidak tahu persis kejadiannya seperti apa lantaran Wandi tidak ikut dalam perjalanan piknik ke Pelabuhan Ratu pada 8 Januari 2017.
• TERPOPULER : Ardi Bakrie Cemburu Nia Ramadhani Diberi Bunga Mawar oleh Bule
"Mengetahui ibu saya tenggelam, saya sendiri langsung beres-beres di rumah. Kalau jenazah ibu saya datang, rumah sudah beres dan siap," ujar pria yang sehari-hari berprofesi sebagai sopir angkot jurusan Cisaat-Situgunung.
Ia menuturkan, saat penjemputan ibunya di Pantai Citepus, Palabuhanratu, pada Sabtu (30/6/2018) malam, dia pun tidak tahu dan tidak ikut karena anak pertamanya sedang merayakan kenaikan kelas.
Wandi pun ingin mengetahui pasti peristiwa yang dialami ibunya tersebut.
Kabar yang ia terima, ibunya dijemput setelah ada kerabat yang diberitahu keberadaan Nining melalui mimpi, ada juga yang melalui SMS atau telepon.
Untuk memastikan hal itu, Wandi pun sempat mendatangi paman Nining.
"Saya ingin tahu kejadiannya bagaimana. Tapi disuruh, kalau ada wartawan, bilangnya dapat mimpi. Makanya, saya belum tahu jelas," ungkapnya.
Wandi mengatakan dua bulan setelah ibunya dinyatakan tenggelam, ia malah menerima kabar jika ibunya tersebut masih hidup.
"Setahun ke belakang bibi saya mengatakan bahwa ibu saya masih hidup, namun saya tak terlalu mengganggap serius saat itu," katanya
Sementara itu, Tim Medis Rumas Sakit Umum Daerah Syamsudin masih fokus mencari penyebab depresi yang dialami oleh Nining Sunarsih (53).
• Cerita Ditemukannya Nining Korban Hanyut di Pelabuhan Ratu 1,5 Tahun Lalu, Pakaiannya Masih Sama
Ketua Tim Penanganan Keluhan dan Informasi RSUD Syamsudin, dr Wahyu Handriana mengatakan jika secara fisik hasil laboratorium baik namun pasien masih tak mau bicara.
Seperti diketahui setelah mendapat pemeriksaan dari dokter spesialis penyakit dalam, kini Nining menjalani proses perawatan di ruang Kemuning RSUD Syamsudin oleh dokter spesialis kejiwaan.
Penelusuran penyebab depresi Nining dilakukan medis untuk memudahkan perawatan dan pengobatan.
"Saat ini kami fokus mencari penyebab depresi Nining sesuai dengan arahan dari dokter spesialis kesehatan jiwa Tommi Hermansyah," ujar dr Wahyu Handriana, di Mapolresta Sukabumi Kota.
Wahyu mengatakan saat ini memang kondisi pasien Nining masih dalam keadaan depresi berat dan masih dalam pengawasan ketat dokter kesehatan jiwa.
"Namun dalam kontak sudah lebih baik dari pertama masuk, mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah bisa kontak," kata Wahyu.
"Kami terus mencari penyebab stres dan depresi berat yang dialami Nining," tandasnya.
(Damanhuri)