Terduga Teroris yang Ditangkap Densus 88 di Depok Tinggal Serumah Bareng 2 Istri dan 6 Anaknya

Menurutnya, saat itu motor berhenti di depan rumah MK alias Mas, dan langsung menangkap MK dan LK lalu membawanya pakai motor.

Penulis: Damanhuri | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWS/YANUAR NURCHOLIS MAJID
Kediaman terduga teroris MM di RT 06/RW 22 Kelurahan Mekar Jaya, Depok, Jawa Barat, usai digeledah Densus 88. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Densus 88 anti teror terus memburu para terduga teroris yang belakangan menebar teror di tanah air.

Baru-baru ini Densus mengamankan 6 orang terduga teroris yang ditangkap dari kediamannya.

Lima terduga teroris merupakan di warga Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Depok, sedangkan 1 lainnya adalah warga Kemayoran, Jakarta Pusat.

Teruga teroris yang diamankan yakni LM (30) alias LK dan MK alias Mas (42), SP (40), SN (30) dan RM (40) yang keseluruhannya merupakan warga RW 9 Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Cilodong, Kota Depok.

Sementara itu satu terduga teroris yang ditangkap di Jakarta adalah S, yang menempati rumah kontrakan di kontrakan di RT 04/04, Kelurahan Harapan Mulia, Kemayoran, Jakarta Pusat.

"Ternyata ada lima yang tercatat sebagai warga RW 9, Kelurahan Sukamaju, Cilodong, yang diamankan Densus 88, Senin kemarin," ujar Ketua RW 9 Syamsudin, usai menerima laporan dari setiap RT mengutip Warta Kota, Selasa (10/7/2018).

Cerita Sahabat Korban Pemerkosaan di Bogor, Almarhum Datang ke Rumah Saya

Seorang terduga teroris yakni MK (42) alias Mas rupanya tinggal di rumahnya yang berlokasi di RW 9, Kelurahan Sukamaju, Depok itu tinggal serumah bersama 2 orang istrinya dan enam orang anak-anaknya.

Muinah, istri Syamsudin selaku Ketua RW 9, Kelurahan Sukamaju mengatakan, LM dan LK dibekuk tim Densus 88 yang datang menggunakan 3 sepeda motor berboncengan.

"Kejadiannya cepat sekali. Warga sempat kaget banget, lihat ada tiga motor masuk gang, ngebut. Mereka pakai kaus hitam dan slayer. Warga sempet marah mereka ngebut, tapi ternyata mereka ngangkut dua orang itu. Warga pada teriak, kalau pedagang mi ayam ditangkap," terangnya.

Menurutnya, saat itu motor berhenti di depan rumah MK alias Mas, dan langsung menangkap MK dan LK lalu membawanya pakai motor.

"Katanya di depan gang ada mobil Densus yang menunggu, tapi kita enggak tahu juga," katanya.

Muinah menerangkan, LK berprofesi sebagai pedagang mi ayam, dan MK tukang ayam potong yang berdasarkan laporan ketua RT setempat ditangkap Densus 88.

"Pedagang mi ayam, dagang tepat di sebelah rumah saya, tapi waktu ditangkap dia sedang di rumah MAS, mereka saling kenal," jelas Muinah.

Sudah Dinyatakan Tewas Oleh Dokter, Warga Lihat Keanehan Ini Pada Tubuh Pemuda yang Dipatuk Kobra

Rumah kontrakan dua terduga teroris di Cilodong, Depok.
Rumah kontrakan dua terduga teroris di Cilodong, Depok. (WARTA KOTA/BUDI SAM LAW MALAU)

Menurutnya, LK merupakan warga Sukabumi yang pindah ke Kampung Bojonglio Kota Depok sekitar lima tahun lalu.

"Dulunya sebelum menikah, dia tinggal di atas kerja dulu sebelumnya, buka warung mi ayam baru enam bulan," terangnya.

Ia melanjutkan, LK tinggal bersama ibu dan strinya yang baru melahirkan seorang anak.

"Dia agak tertutup, istrinya juga namun ramah setiap melayani pelanggan di warung mi suka nyapa," bebernya.

Sementara itu, terduga teroris berinisial MK alias Mas (42) menurut informasi warga dia merupakan warga Tegal yang tinggal kurang lebih 10 tahun di Kampung Bojonglio.

Mas dikatakannya tinggal bersama dua istri dan enak orang anaknya dirumah yang dihuninya tersebut.

"Dia tinggal dengan dua istri dan enam orang anaknya di satu rumah," ucapnya.

Kalahkan Belgia, Francis Lolos Ambil Tiket Final Piala Dunia 2018

Muinah menjelaskan, keseharian MAS dikenal tertutup, terlebih kedua istrinya.

"Setiap diundang mereka tidak pernah datang. Jadi hampir jarang bergaul, kalau soal pengajian atau apa pun saya kurang mengetahui. MAS memang lama tinggal di sini, karena menempati hak waris rumah milik istri pertamanya," papar Muinah.

Karopenmas Mabes Polri Brigjen M Iqbal membenarkan penangkapan kelima warga Depok pada Senin lalu itu.

Menurutnya, Densus 88 sudah mengintai kelima orang yang diduga terafiliasi dengan jaringan teroris JAD tersebut.

"Penangkapan kelima pria yang diduga teroris ini karena dicurigai akan melakukan aksi ke kacauan di sejumlah daerah di DKI Jakarta. Belum diketahui pasti aksi teror kelompok tersebut, masih didalami," katanya.

Dari kelimanya, Densus 88 menyita beberapa dokumen penting.

Kelima orang terduga teroris itu sempat dibawa ke Polresta Depok dan kemudian diamankan ke Mabes Polri dengan 15 personel dalam lima mobil. (Damanhuri / Tribun Bogor)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved