Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Seputar Polri

Rela Jual Motor, Bripka Agus Prio Bangun Pondok Pesantren untuk Anak Yatim dan Dhuafa di Bogor

Bripka Agus Prio membangun pesantren untuk anak yatim dan dhuafa di Bogor, bahkan rela menjual motor demi wujudkan niatnya.

Editor: Content Writer
dok. tribratanews.jabar.polri.go.id
MENGAJAR DENGAN HATI - Bripka Agus Prio Pramono, Bintara Umum Seksi Hukum Polresta Bogor Kota, saat memberikan pembelajaran umum kepada para santri di Pondok Pesantren Al-Haniifiyyah 3, Cibinong, Kabupaten Bogor. 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Sosok Bripka Agus Prio Pramono, Bintara Umum Seksi Hukum Polresta Bogor Kota, layak disebut sebagai Polisi Inspiratif. Di tengah kesibukannya sebagai anggota Polri, ia menjadi salah satu pendiri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Haniifiyyah 3 di Cibinong, Kabupaten Bogor, pesantren yang dikhususkan bagi anak-anak yatim dan dhuafa. 

Kisah berdirinya ponpes ini bermula pada tahun 2019, saat Bripka Prio pindah ke Karadenan, Cibinong. Ia menemukan sebuah yayasan yatim piatu di dekat rumahnya tengah mengalami kesulitan ekonomi dan terancam tutup. Prihatin dengan kondisi tersebut, ia menawarkan bantuan untuk menampung dan mengasuh anak-anak yatim yang nyaris dipulangkan. 

Bripka Prio kemudian mengusulkan agar mereka diajari mengaji dan bahkan mengizinkan sebagian tinggal di rumahnya. Jumlah anak asuh yang terus bertambah membuatnya berinisiatif mendirikan Ponpes Al-Haniifiyyah 3, yang menjadi cabang dari Ponpes Al-Haniifiyyah pusat di Bekasi. 

Saat ini, pesantren tersebut menampung 72 santri, terdiri dari 47 putra dan 25 putri, yang belajar di tingkat SD hingga SMA. Terdapat asrama putra dan putri serta masjid yang juga berfungsi sebagai ruang belajar. 

Sumber pendanaan berasal dari para donatur serta dana pribadi Bripka Prio. Para santri tidak dipungut biaya, hanya diminta memberikan infaq sukarela sesuai dengan kemampuan. 

Salah satu hal yang menarik, pembangunan masjid di lingkungan ponpes ini dilakukan dengan penuh pengorbanan. Ketika kekurangan biaya untuk membayar tukang, Bripka Prio bahkan rela menjual motor pribadinya agar pembangunan bisa dimulai. Kini, masjid berukuran sekitar 300 meter persegi itu berdiri kokoh di atas lahan wakaf warga. 

Baca juga: Mengajar Anak soal Al-Qur’an: Kiprah Ikhlas Bripka Ristomo

Selain fokus pada pembangunan fisik, Bripka Prio juga membantu para santri untuk mengurus Kartu Indonesia Pintar (KIP) serta menanggung kebutuhan harian mereka, mulai dari alat tulis hingga makan sehari-hari. 

Di ponpes itu, Bripka Prio turut menjadi pengasuh dan kerap memberikan pelajaran umum, terutama terkait hukum, pencegahan kenakalan remaja, dan pentingnya disiplin. 

Salah satu pengajar di ponpes, Ustaz Maulana, mengapresiasi dedikasi Bripka Prio yang disebut memiliki jiwa sosial tinggi dan kepedulian besar terhadap pendidikan anak-anak yatim. 

“Beliau sering membantu pengumpulan dana dan memberikan pembelajaran umum kepada santri. Sosoknya rendah hati dan sangat peduli,” ujar Ustaz Maulana. 

Bripka Prio berharap kehadiran Ponpes Al-Haniifiyyah 3 bisa menjadi wadah pembinaan karakter dan pendidikan agama bagi anak-anak kurang mampu. Ia juga ingin menghapus stigma bahwa polisi hanya bertugas menegakkan hukum, melainkan juga bisa menjadi sahabat dan pelayan masyarakat. 

Hingga kini, Ponpes Al-Haniifiyyah 3 telah meluluskan dua angkatan santri, dan tahun ini memasuki angkatan ketiga. Kisah Bripka Prio menjadi bukti bahwa dedikasi seorang anggota Polri tak hanya terlihat di jalan, tapi juga di bidang kemanusiaan dan pendidikan.

Baca juga: Bantu Warga Tenjo yang Dilanda Krisis Air Bersih, Jajaran Polres Bogor Patungan Buatkan Sumur Bor

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved