Terinspirasi dari Teror Bom, Film '22 Menit' Tayang di Bioskop Indonesia Mulai 19 Juli 2018
Terinspirasi dari Teror Bom, Film '22 Menit' Tayang di Bioskop Indonesia Mulai 19 Juli 2018
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Film drama aksi “22 Menit" yang terinspirasi dari teror bom di Jakarta siap menghibur penonton bioskop di Indonesia mulai I9 Juli 2018.
Karya terbaru sutradara Eugene Panji dan Myma Paramita dari Buttonijo Films dan Bank Rakyat Indonesia ini mengangkat tentang keberanian warga ibu kota dan kesigapan aparat kepolisian dalam mengatasi serangan teroris yang terjadi di kawasan Thamrin, Jakarta, pada bulan Januari 2016 silam.
Film ini dibintangi oleh Ario Bayu yang berperan sebagai Ardi, anggota pasukan anti terorisme kepolisian yang mempertaruhkan nyawanya demi mengamankan ibu kota dari ledakan bom tersebut.
Berkat kesigapan tim dan juga bantuan dari seorang polisi lalu lintas bernama Firman (Ade Firman Hakim), pelaku serangan bom bisa diamankan dalam waktu 22 menit.
• Beredar Foto Agnez Mo Jalan Bareng Pria Bule, Sosoknya Disebut Mirip Pesepak Bola Ternama
Peristiwa berakhir dengan singkat, tapi insiden mematikan tersebut mengubah hidup orang banyak untuk selamanya.
Selain cerita tentang Ardi dan Firman, “22 Menit” juga menghadirkan sudut pandang mereka yang ikut terjebak di dalam situasi mencekam.
Beberapa di antaranya adalah office boy bernama Anas (Ence Bagus), dua karyawati bemama Dessy (Ardina Rasti) dan Mitha (Hana Malasan), serta Shinta (Taskya Namya) yang merupakan kekasih Firman.
Eugene Panji dan Myrna Paramita selaku sutradara dalam film tersebut yang bekerjasama dengan penulis naskah Husein M. Atmojo dan Gunawan Raharja memang berniat untuk mengangkat nilai-nilai kemanusiaan yang terkait dengan peristiwa tersebut.
Meski inspirasinya diambil dari kisah nyata, Eugene menegaskan bahwa “22 Menit” tidak dimaksudkan sebagai dokumentasi dari kejadian tersebut.
“Kami mendramatisir beberapa bagian dari peristiwa bom Thamrin untuk keperluan bercerita lewat medium film. Kami berniat menyuguhkan sajian teknologi canggih ke layar lebar,” ujar Eugene Panji saat konferensi pers film "22 Menit" di XXI Epicentrum, Senin (16/7/2018).
• Kisah Nikita Mirzani Tuntut Ilmu di Ponpes Gontor, Sempat Dibotaki Ayahnya Karena Lakukan Ini
Tim produksi “22 Menit” menggarap film berdurasi 75 menit ini dengan serius.
Menurut Myrna yang telah melakukan penelitian di Kepolisian Republik Indonesia selama setahun sebelum produksi dimulai, pihak Buttonijo rajin berkonsultasi dengan aparat demi akurasi adegan.
Sejumlah aktor yang terlibat adegan baku tembak juga diwajibkan untuk mengikuti boot camp agar bisa tampil meyakinkan.
Bahkan, Buttonijo juga membangun maket kedai kopi dan pos polisi dalam ukuran nyata 1:1 untuk diledakkan secara sungguhan.
“Kami menggunakan CGI untuk banyak adegan action di "22 Menit". Contohnya, adegan baku tembak antara polisi dan teroris. Lalu, karena ledakan kedai kopi dan pos polisinya beneran, kami juga harus pakai green screen untuk menggambarkan situasi Thamrin saat itu,” ujar Myrna Paramita, saat konferensi pers film "22 Menit" di XXI Epicentrum, Senin (16/7/2018).