Gempa di Lombok

Update Gempa Lombok, 14 Orang Meninggal Dunia dan 162 warga Luka-luka

Data sementara kerusakan rumah terdapat 41 unit rusak berat, 74 unit rusak sedang dan 148 unit rusak ringan.

Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
Humas BNPB
Rumah ambruk dan plang di pintu masuk Kawasan Gunung Rinjani roboh akibat gempa yang mengguncang pada pagi hari tari, Minggu (29/7/2018) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Pasca terjadi gempa bumi yang menggucang wilayah Lombok, Bali dan Sumbawa mengakibatkan ribuan rumah rusak, Minggu (29/7/2018).

Gempa berkekuatan 6,4 SR itu terjadi pada pukul 05.47 WIB masih diikuti dengan gempa susulan.

Data yang diperolah dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga pukul 14.00 WIB, BMKG mencatat telah terjadi 124 kali gempa susulan.

Namun, gempanya dengan kekuatan yang lebih kecil dan tidak berpotensi tsunami.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho menjelaskan dalam keteragan tertulisnya, data sementara berdasarkan laporan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Barat, tercatat 14 orang meninggal dunia, 162 jiwa luka-luka dan ribuan unit rumah rusak.

"Dampak terparah dari gempa terdapat di Kabupaten Lombok Timur," ujarya Minggu (29/7/2018).

Di Kabupaten Lombok Timur, sambung dia, terdapat 10 orang meninggal dunia yaitu Isma Wida (30) warga negara Malaysia, Ina Marah (60), Ina Rumenah (58), Aditatul Aini (27), Herniwati (30), Ina Hikmah (60), Fatin (80), Egi (17), Wisnu (8), dan  Hajratul (8).

"Sebanyak 67 orang luka berat dan ratusan jiwa luka sedang dan luka ringan. Kerusakan rumah mencapai lebih dari 1.000 unit rumah baik rusak berat, rusak sedang dan rusak ringan," tambahnya.

Lebih lanjut ia menambahkan, pendataan hingga saat ini masih dilakukan.

Menurutnya, di Kabupaten Lombok Utara terdapat empat orang  meninggal dunia yaitu Juniarto (8), Rusdin (34), Sandi (20), dan Nutranep (13).

"Sebanyak  38 jiwa luka berat yaitu 12 orang luka-luka dirawat di Puskesmas Senaru, 15 orang di Postu Sambikelen, 1 orang di RSUD Tanjung, dan 10 orang di Puskesmas Anyar," kata dia.

Data sementara kerusakan rumah  terdapat 41 unit rusak berat, 74 unit rusak sedang dan 148 unit rusak ringan.

Sementara itu, sebanyak 6.237 KK terdampak gempa.

"Beberapa laporan kerusakan rumah juga terdapat di Kabupaten Lombok Barat, Kabupaten Sumbawa Barat, dan Kota Mataram. Pendataan masih dilakukan oleh BPBD.

Kebutuhan mendesak saat ini adalah tenaga medis, tandu, peralatan kesehatan, kids ware dan makanan siap saji. BPBD dan beberapa instansi lain telah menyalurkan bantuan permakanan, air mineral, tenda pengungsi, makanan lauk pauk, makanan tambahan gizi dan lainnya," tuturnya.

Menurutnya, mobilisasi peralatan dan logistik terus dilakukan dan BNPB terus mendampingi BPBD dan mengirimkan bantuan yang diperlukan.

"Logistik dan peralatan yang ada di gudang BPBD disalurkan untuk membantu korban.

Secara umum infrastruktur seperti komunikasi, jalan, listrik dan lainnya masih baik," ungkapnya.

ia menambahkan, Kementerian Komunikasi dan Informatika melaporkan kondisi layanan telekomunikasi di kawasan terdampak khususnya di Kecamatan Sambelia, Kecamatan Sembalun da Kecamatan Bayan, operator Telkomsel dan XL Axiata melaporkan layanan komunikasi  seluler tetap dapat digunakan.

Sementara jaringan Indosat dan H3I tidak dapat digunakan akibat padamnya lairan listrik. PLN masih melakukan perbaikan.

Evakuasi pendaki yang berada di Gunung Rinjani masih dilakukan oleh petugas.

"Berdasarkan data dari  Balai Taman nasional Gunung Rinjani (BTNGR), jumlah pendaki ke Gunung Rinjani tercatat 826 jiwa, baik wisatawan asing dan nusantara. Laporan dari BTNGR Resor Senaru  sebanyak 115 orag wisatawan asing sudah turun di Senaru Kabupaten Lombok Utara. Proses evakuasi pendaki masih dilakukan oleh petugas BTNGR, Kantor SAR Mataram, Brimob Polri NTB dan relawan," tutupnya.
 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved