BPJS Kesehatan Utang ke Rumah Sakit Sampai Rp 13,4 Miliar, Belum Dibayar Sejak Desember 2017
Besarnya klaim yang masih menggantung itu membuat RSUD Wates menjerit.
Ika mengakui masih ada klaim yang masih dalam proses usulan, ditunda (pending), maupun ditolak dan dikembalikan ke rumah sakit.
Namun, semua itu belum tidak dianggap sebagai hutang maka tampak membebani rumah sakit.
"Kira-kira memang benar (proses pengajuan, pending, dan ditolak) tapi di kami belum tercatat sebagai hutang. Klaim pending juga begitu," katanya.
Itulah mengapa BPJS dan RSUD Wates sepakat untuk meningkatkan komunikasi untuk menyelesaikan klaim menggantung itu kini.
Pendanaan BPJS Sementara itu, Sekda Kulon Progo Astungkara mengatakan, persoalan kali ini ada kaitannya dengan pendanaan di tubuh BPJS Kesehatan itu sendiri.
Di tingkat Jateng DIY, kata Astungkara, dana yang terkumpul sekitar Rp 400 miliar, sedangkan kebutuhannya sampai Rp 1,2 triliun.
"Itu yang menyebabkan hambatan di pembayaran. Jadi ini hambatan belum ada dana saja," kata Astungkara.
Permasalahan berlanjut di lapangan, kedua pihak saling terhambat dokumen.
"Untuk itu BPJS siap berkomunikasi ke rumah sakit untuk menjelaskannya," katanya.
Penulis : Kontributor Yogyakarta, Dani Julius Zebua
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "BPJS Kesehatan Menunggak Rp 13,4 Miliar, RSUD Wates Pasang Spanduk Kritik")