Satu Juta Tahun yang Akan Datang, Bagaimana Wujud Manusia ? Begini Prediksi Ilmuwan

Satu juta tahun lalu, Homo sapiens belum ada. Saat itu mungkin ada beberapa spesies manusia yang berbed

Editor: khairunnisa
Bryan Wright/Flickr
ilustrasi perkembangan manusia 

Seperti kembali ke zaman berburu dan meramu, ada beberapa interaksi yang harus dilewati manusia setiap hari.

Jarang Diketahui Tapi Sering Dirasakan, Inilah 6 Gejala yang Dialami Wanita Saat Menopause

Masuknya Teknologi

Mailund mengatakan bahwa kita dapat berevolusi dengan cara-cara yang membantu kita mengatasi hal ini.

Mengingat nama-nama orang misalnya, bisa menjadi keterampilan yang jauh lebih penting. Di sinilah teknologi masuk.

"Implan di otak akan memungkinkan kita mengingat nama-nama orang," kata Thomas.

"Kita tahu gen apa yang terlibat dalam membangun otak sehingga dapat mengingat nama-nama orang. Kita mungkin saja mengubahnya. Kedengarannya mungkin seperti fiksi ilmiah. Tapi kita bisa melakukannya sekarang," sambungnya.

"Kita dapat mengimplannya tetapi kita tidak tahu cara memasangnya untuk membuatnya berguna. Kita menuju ke sana tetapi itu sangat eksperimental," tutur Thomas.

"Ini bukan pertanyaan biologis lagi, ini teknologi," katanya.

Saat ini, orang melakukan implan untuk memperbaiki elemen tubuh yang rusak, seperti alat pacu jantung atau implan pinggul. Mungkin di masa depan, implan akan digunakan untuk sekedar membuat orang lebih baik.

Seperti implan otak, kita barangkali akan memiliki produk teknologi yang terlihat pada penampilan kita, seperti mata buatan dengan kamera yang dapat membaca frekuensi warna dan visual yang berbeda.

Pendaftaran CPNS 2018 Belum Dibuka, Ini Kisi-kisi Soal dan Skor Ujian TIU, TWK dan TKP

Baru-baru ini, para ilmuwan sedang berusaha membicarakan tentang "bayi buatan".

Para ilmuwan sudah menggunakan teknologi untuk mengubah gen embrio untuk mendapatkan bayi tanpa masalah kesehatan.

Meskipun kontroversial, tidak ada yang yakin apa yang terjadi selanjutnya.

Namun di masa depan, Mailund mengemukakan, justru mungkin dianggap tidak etis untuk tidak mengubah gen tertentu.

Dengan itu mungkin ada pilihan tentang fitur-fitur bayi, jadi mungkin manusia akan terlihat seperti apa yang diinginkan orang tua mereka.

Sumber: BBC Indonesia
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved