Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Satu Juta Tahun yang Akan Datang, Bagaimana Wujud Manusia ? Begini Prediksi Ilmuwan

Satu juta tahun lalu, Homo sapiens belum ada. Saat itu mungkin ada beberapa spesies manusia yang berbed

Editor: khairunnisa
Bryan Wright/Flickr
ilustrasi perkembangan manusia 

"Seleksi itu akan masih ada, saat ini hanya seleksi buatan. Apa yang kita lakukan dengan anjing, akan kita lakukan dengan manusia," kata Mailun.

Ilmuwan Klaim Temukan Air Bawah Tanah di Planet Mars, Mungkinkah Ada Tanda Kehidupan ?

Masih Hipotesis

Perlu digarisbawahi, semua ini masih berupa hipotetis.

Namun, hipotesis itu bisa memberikan kita gambaran tren demografis seperti apa wujud kita di masa depan.

"Memprediksi yang terjadi dalam satu juta tahun ke depan jelas spekulasi," kata Dr Jason A. Hodgson.

"Tapi memprediksi masa depan yang tak lama lagi terjadi tentu dapat dilakukan menggunakan bioinformatika dengan menggabungkan yang diketahui tentang variasi genetik saat ini dengan model perubahan demografis ke depan," sambungnya.

Hodgson merupakan dosen yang berkegiatan dalam gerakan Tantangan Besar dalam Ekosistem dan Lingkungan di Imperial College London.

Dengan memiliki sampel genetika genom lengkap dari manusia di seluruh dunia, ahli genetika kini bisa lebih memahami variasi genetik dan bagaimana gen itu terstruktur dalam populasi manusia.

Kita tidak dapat memprediksi dengan pasti bagaimana variasi genetik akan berubah.

Tetapi para ilmuwan di bidang bioinformatika sedang mencari tren demografi yang akan memberikan kejelasan kepada kita.

Hodgson memprediksi daerah perkotaan dan pedesaan akan menjadi semakin terdiferensiasi.

"Semua migrasi berasal dari daerah pedesaan ke perkotaan sehingga ada peningkatan keragaman genetik di perkotaan dan penurunan di daerah pedesaan," katanya.

Ilmuwan Temukan Hubungan Antara Mimpi dan Realita, Begini Hasilnya

"Apa yang mungkin Anda lihat adalah proses pembedaan gen di sepanjang garis tempat tinggal orang."

Keragaman genetik akan muncul di seluruh dunia, tapi di Inggris, daerah pedesaan kurang beragam dan memiliki lebih banyak leluhur telah lama tinggal di kawasan itu.

Hal itu tak terjadi di perkotaan Inggris yang jumlah pendatangnya lebih tinggi.

Sumber: BBC Indonesia
Halaman 3 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved