Gempa di Lombok
Lahir di Posko Pengungsian Lombok Utara, Bayi Laki-laki Ini Diberi Nama 'Muhammad Gempa Rizki'
Bayi laki-laki menggemaskan ini lahir di posko pengungsian, Senin (6/8/2018) pukul 5 pagi WITA.
Penulis: Uyun | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Di tengah-tengah kabar duka yang mengguncang Indonesia, terlebih pasca gempa di Lombok, terselip kabar bahagia.
Kabar bahagia ini datang dari salah seorang pengungsi yang ternyata melahirkan seorang bayi laki-laki pasca gempa di Lombok 7 SR tersebut terjadi.
Yang lebih membuat publik terhenyak, nama dari sang bayi juga tak kalah unik, yaitu Muhammad Gempa Rizki.
Bayi laki-laki tersebut dilahirkan oleh seorang ibu bernama Sri Handayani di posko pengungsian Kecamatan Bayan, Lombok Utara, Senin (6/8/2018) pukul 5 pagi waktu Indonesia Tengah (WITA).
Kabar bahagia ini pun pertama kali diketahui dari laman Twitter @palangmerah, Senin (6/8/2018).
"Dibalik musibah yang melanda #lombok ternyata ada berkah yg tak terkira bagi Ibu Sri Handayani (38). Beliau melahirkan bayi yg sehat dan menggemaskan di posko Kecamatan Bayan, Lombok Utara pukul 5 pagi tadi (6/8/2018). Bayinya diberi nama Muhammad Gempa Rizki. Semoga sehat selalu," tulis @palangmerah.
• Tak Cuma Karena Banyak Makan, 5 Hal Ini Juga Bisa Jadi Penyebab Mengapa Berat Badan Terus Naik
Sri Handayani ini pun rupanya melahirkan di tenda posko pengungsian dengan dibantu oleh petugas Palang Merah Indonesia.
Hal tersebut terlihat jelas dari foto yang dibagikan.
Meski lahir di tengah kondisi yang cukup memprihatinkan, Muhammad Gempa Rizki dan sang ibu Sri Handayani selamat tak kurang suatu apapun.
Bahkan usai melahirkan, Sri Handayani pun sudah bisa memangku bayinya.
Sang ibu pun terlihat sangat bahagia meski bayi yang dilahirkannya ini di tengah bencana yang mengguncang daerahnya.

• Jumlah Korban Meninggal Gempa di Lombok 91 Orang, Keluarga Dapat Santunan RP 15 Juta
Seperti diketahui, gempa bumi dengan magnitudo 7 Skara Richter mengguncang Pulau Lombok, dan Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB), hingga Bali, pada Minggu (5/8/2018), pukul 19.46 Wita.
Bahkan guncangan ini pun terasa hingga daerah Jawa Timur seperti Surabaya dan Malang.
Melansir dari Kompas, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Senin (6/8/2018) siang, menginformasikan sudah sebanyak 91 orang meninggal dunia dan 209 korban luka-luka akibat bencana gempa bumi tersebut.
“Sampai dengan siang ini, korban meninggal 91 orang, 209 orang luka-luka, ribuan rumah rusak dan ribuan warga mengungsi,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Kantor BNPB, Jakarta, Senin (6/8/2018).