Pilpres 2019
Cerita Mahfud MD Gagal Jadi Cawapres Jokowi Hingga Diminta Siapkan Model Baju yang Sesuai
Menurut Mahfud, dirinya pertama kali dihubungi oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Pratikno pada tanggal 1 Agustus 2018 sekitar pukul 23.00 WI
Penulis: Damanhuri | Editor: Ardhi Sanjaya
Menurut Rocky Gerung, Mahfud MD sebenarnya bisa saja mengatakan bahwa dirinya merasa terzalimi.
Namun belakangan Mahfud MD justru menjelaskan bahwa dirinya baik-baik saja.
Hal semacam itulah yang dianalisis Rocky Gerung sebagai perbuatan yang biasa dilakukan oleh para "korban".
"Prof Mahfud MD dengan tegar dia tidak tersinggung, boleh nggak dia ngucapin hal sebaliknya ? Nggak mungkin diucapkan. Karena itu pilihan terakhir dari korban.
Seorang psikolog akan menyebut pak Mahfud itu sedang tergores dan karena semakin tergores ia semakin kuat," jelas Rocky Gerung.
Meski tidak secara gamblang mengungkap rasa sakitnya, kejadian yang menimpa Mahfud MD nyatanya disebut oleh Rocky Gerung telah membuat publik tersinggung.
"Orangnya (Mahfud MD) memang tidak tersinggung tapi yang tersinggung adalah moralitas publik," ungkap Rocky Gerung.
Lebih lanjut lagi, Rocky Gerung pun mengutarakan kekecewaannya terhadap sikap Jokowi.
Yaitu ketika Jokowi memilih cawapresnya.
Menurut Rocky Gerung, Jokowi seharusnya bisa bersikap tegas.
Karena dialah yang harus memilih siapa pendampingnya nanti.
"Yang dilakukan pak Jokowi kepada pak Mahfud MD itu adalah tindakan oportunis. Dia punya kesempatan untuk menegakkan sikapnya. Tapi dia malah curhat 'saya nggak bisa'," katanya.
Tak hanya kecewa, Rocky Gerung pun kembali menggumamkan kemirisannya ketika kembali mengingat cerita soal batalnya Mahfud MD maju jadi Cawapres Jokowi.
Karenanya, Rocky Gerung pun menjelaskan definisi dari politik dewasa ini yang menurutnya telah hilang.
"Politik itu dasarnya adalah kejujuran, lalu kemudian itu hilang. Dan hilangnya itu dicarikan alasan bahwa ini pilihan yang paling masuk akal dengan menghina manusia," pungkasnya berapi-api.
(Tribun Solo/TribunnewsBogor.com)