Asian Games 2018
Timnas Paralayang Indonesia Targetkan Raih Lebih dari Satu Emas di Ajang Asian Games 2018
Gendon mengatakan, saat ini para atlet yang nantinya akan berlaga dinilai telah siap untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya.
Penulis: Mohamad Afkar Sarvika | Editor: Vivi Febrianti
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Mohamad Afkar Sarvika
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CISARUA - Turunkan delapan atlet, Kepala Pelatih Timnas Paralayang Indonesia, Gendon Subandono menargetkan minimal satu emas dalam ajang Paralayang Asian Games 2018.
Gendon mengatakan, saat ini para atlet yang nantinya akan berlaga dinilai telah siap untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya.
Ada enam nomor yang akan dipertandingkan dalam ajang paralayang Asian Games, di antaranya adalah ketepatan mendarat (KTM) Perorangan Putri dan Putra, KTM Beregu Putri dan Putra serta Lintas Alam (XC/Cross Country) Beregu Putri dan Putra.
"Iya untuk itu kita target minimal satu emas tapi ya tentu harapannya sebanyak-banyaknya terutama untuk kategori KTM," ujarnya kepada TribunnewsBogor.com, Kamis (16/8/2018).
Menurutnya, kesiapan para atlet khususnya untuk nomor KTM sudah sangat siap, termasuk dari segi kesiapan mentalnya.
"Khususnya tentang kesiapan di nomor KTM, mental anak-anak sudah sangat kuat, tinggal bagaimana mereka mensiasati kondisi angin jika tiba-tiba berubah jelang mendarat," jelasnya
Ada pun delapan atlet yang akan berlaga tersebut di antaranya berasal dari daerah Jawa Timur, yakni Ike Ayu Wulandari (23), Rika Wijayanti (24), Roni Pratama (22), Joni Efendi (28) dan Jafro Megawanto (22).
Sementara tiga lainnya, Lis Andriana (35) dari Kalimantan Timur, Aris Afriansyah (24) dari Banten, dan Hening Paradigma (32) dari Jawa Tengah
Dari deretan nama tersebut alumni generasi emas timnas SEA Games 2011 yang memborong 10 dari 12 medali emas, seperti Milawati Sirin (Juara Dunia Seri PGAWC 2011), Thomas Widyananto (peraih empat medali emas saat itu), dan Juara Dunia Kelas Umum Seri PGAWC 2017, Kol. dr. Elisa Manueke tidak termasuk diantaranya.
“Perkembangan selama Pelatnas sejak Januari 2017 sangat menentukan pemilihan tim nasional. Jadi bukan hanya berdasarkan prestasi mereka di Seri PGAWC 2017 dan 2018, Seri Piala Dunia Lintas Alam Februari lalu di Bright, Australia, Piala Asia II Lintas Alam 2017 dan Kejurnas Manado Juni lalu,” pungkasnya.