Dapat Beasiswa dari Panglima TNI, Reza Mangar Sang Pemanjat Tiang Bendera Ingin Jadi Tentara
Sempat putus sekolah, Reza Mangar sang pemanjat tiang bendera akhirnya mendapatkan beasiswa dari Panglima TNI. Ia juga menyatakan ingin jadi tentara.
Penulis: khairunnisa | Editor: Damanhuri
lihat foto
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Joni, bocah asal Atambua, NTT menjadi sosok pahlawan cilik beberapa waktu lalu.
Aksinya ketika secara sukarela memanjat tiang bendera guna membantu kelancaran jalannya upacara pun diacungi jempol oleh semua kalangan.
Sebagai wujud apresiasi, Joni pun mendapat banyak bantuan guna menunjang kehidupannya.
Termasuk beasiswa sampai pendidikan S1 dari PLN untuk dirinya.
Viralnya Joni pun tampaknya diikuti oleh Reza Mangar, bocah asal Dobo, Maluku.
Mirip dengan Joni, Reza Mangar rupanya telah melakukan aksi heroik tersebut, yakni menaiki tiang bendera untuk membantu kelancaran jalannya upacara.
Aksi Reza Mangar pun sempat terekam kamera warga sekitar.
Namun saat itu, Senin (18/12/2017), Reza Mangar hanya mendapat apresiasi berupa jabat tangan dengan pejabat daerah tersebut.
• Sempat Dianggap Tak Seberuntung Joni, Reza Mangar Pemanjat Tiang Bendera Kini Bisa Sekolah Hingga S1
Hal tersebut diketahui dari unggahan seorang netizen.
Melalui akun Facebook-nya, Karel Ridolof Labok menulis unggahan berikut.
"Lihat Joni, bocah SMP di perbatasan NKRI tepatnya Provinsi NTT yang viral di seluruh media nasional karena aksi heroiknya memanjat tiang bendera hingga sang saka merah putih bisa berkibar lagi saat upacara bendera dalam rangka peringatan HUT RI ke 73 tahun 2018 kemarin, saya jadi teringat aksi yang sama pada oleh Reza Mangar, seorang bocah kampung di wilayah perbatasan NKRI, tepatnya di Kota Dobo," ungkap Labok.
"Joni setelah aksi heroik itu, viral di media nasional, lalu diperlakukan negara secara 'luar biasa', terbang ke Jakarta ketemu Mentri, Pangab TNI, dan Presiden, dapat beasiswa, dijamin masuk Tentara sesuai cita-cita, sedangkan Reza, setelah aksi heroik, viral hanya di media sosial lokal, lalu dapat jabat tangan dari Kepala Dinas, dan diperlakukan secara 'biasa diluar'," tambahnya.
"Tidak terdengar kabarnya lagi hingga kini, kembali ke hidupnya yang tetap miskin bersama orang tuanya, entah cita-citanya bisa tercapai atau tidak," tulis Labok.
Unggahan Labok pun akhirnya menarik perhatian petinggi negara.
Pun dengan pihak yang juga memberikan bantuan kepada Joni, yaitu PLN.
