Cek Lingkar Pinggangmu, Kalau Lebih dari 87 cm, Hati-hati Berisiko Terserang Penyakit Jantung
Berdasarkan sebuah penelitian, penyakit jantung dapat dideteksi dengan cara mengukur lingkar pinggang.
TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Ketakutan akan terkena penyakit jantung membuat banyak orang mencoba menghindarinya dengan berbagai cara.
Ada pula yang mencoba melakukan berbagai upaya deteksi untuk mendeteksinya.
Nah, bila itu yang terjadi, tidak ada salahnya bila kamu mengutip riset dari Intermountain Medical Center Heart Institute di Salt Lake City.
Berdasarkan penelitiannya, penyakit jantung dapat dideteksi dengan cara mengukur lingkar pinggang.
Ternyata, ukuran lingkar pinggang lebih akurat mendeteksi dibandingkan dengan menghitung berat badan atau mengukur indeks massa tubuh.
Lebih lanjut penelitian ini mengungkap, ada sampel penelitian sebanyak 200 pria dan wanita yang mengidap diabetes tipe 1 dan 2 mengikuti pengukuran lingkar pinggang, berat badan, dan indeks massa tubuh mereka dalam penelitian ini.
Meskipun diabetes disebut dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, saat mengikuti penelitian ini para responden tidak menunjukkan gejala penyakit jantung apa pun.
Mengapa hal ini terjadi, salah satu ahli jantung dari Texas, Dr. Sarah Samaan mengatakan, , lemak di area perut jauh lebih berisiko terhadap penyakit jantung daripada lemak di bagian tubuh lain.
• Perlu 52 Tahun Bagi Indonesia Untuk Kembali Raih Medali Perak Estafet Putra
• Raih Medali Emas, Atlet Panah Asal Korea Selatan Ini Tolak Selebrasi Kibarkan Bendera
"Lemak perut memproduksi substansi peradangan yang luas, dan jauh lebih berhubungan dengan penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan diabetes, daripada tipe lemak yang lain," ujar Samaan, yang tidak terlibat dengan penelitian tersebut.
"Kami tahu bahwa orang-orang yang kelebihan berat badan punya kemungkinan lebih besar untuk menimbulkan otot jantung yang kaku, yang kemudian dapat menyebabkan gagal jantung."
Jika dibandingkan dengan pria, responden wanita dalam penelitian ini memiliki fungsi jantung lebih baik pada setiap peningkatan kadar obesitas perut.
"Secara umum, obesitas perut memiliki efek yang lebih merugikan pada pria daripada wanita," tutur Dr. Brent Muhlestein, pemimpin studi dan direktur riset di Intermountain Medical Center Heart Institute.
Para pakar menyarankan agar kaum perempuan menjaga lingkar pinggang berukuran 87 cm atau kurang dari itu, sementara pria diminta menjaga lingkar pinggangnya maksimal 101 cm.
• Update Perolehan Medali Asian Games 2018 - Zohri Dkk Sumbang Tambahan Medali Perak
• Merasa Dicurangi, Kontingen Malaysia Sebut Wasit Tak Suka kepada Negaranya
Penelitian sebelumnya dari tim peneliti yang sama dari Intermountain Medical Center Heart Institute dan Johns Hopkins Hospital di Baltimore menunjukkan bahwa semakin besar indeks massa tubuh Mama, semakin besar pula risiko penyakit jantung pada Mama.
Oleh karena itu, Muhlestein menyarankan untuk mengurangi ukuran lingkar pinggang untuk menurunkan risiko penyakit jantung.