Kecelakaan di Sukabumi
Tewas Dalam Kecelakaan Maut di Sukabumi, Doni Tinggalkan Istri dan Anaknya yang Masih Balita
Ayahnya, Hasanudin, menceritakan, Doni pergi dengan meninggalkan istri dan satu anak perempuannya yang berusia 2,5 tahun.
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Sachril Agustin Berutu
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, SUKARAJA - Musibah tidak akan bisa diketahui kapan dan dimana terjadinya.
Kecelakaan bus di Sukabumi, Sabtu (8/9/2018) kemarin, memberi duka untuk semuanya, terkhusus untuk pihak keluarga korban yang meninggal.
Para keluarga yang ditinggalkan pun mencoba tegar dan ikhlas akan kecelakaan maut itu.
Keluarga Doni Andri Pradana contohnya.
Ayahnya, Hasanudin, menceritakan, Doni pergi dengan meninggalkan istri dan satu anak perempuannya yang berusia 2,5 tahun.
Ia mengaku ikhlas, karena hal itu sudah takdir.
"Saya ikhlaskan. Itu takdir kan. Siapa juga yang mau seperti itu. Tapi saya kembali lagi, saya ikhlaskan," katanya, saat ditemui di rumahnya, di Perumahan Pesona Cilebut 2, Sukaraja, Kabupaten Bogor, Senin (10/9/2018).
Hasanudin bercerita, meski ada air mata yang ia tahan.
• 5 Kisah Pilu Di Balik Kecelakaan di Sukabumi, Ini Foto Terakhir Sebelum Bus Terperosok ke Jurang
Doni, yang kelahiran 1991 ini, dijelaskan memiliki sifat supel dan mudah bergaul.
Ia juga aktif di lingkungan rumah.
Menurut sang ayah, Doni memiliki banyak teman karena sifat supelnya.
"Di lingkungan rumah, Doni aktif di bidang olahraga, yaitu voli. Semua warga merasa kehilangan karena dia orangnya supel. Doni tidak mengenal seseorang itu siapa. Ia tetap ramah dan supel ke semua orang," terangnya.
Istri Doni, dikatakan Hasanudin masih merasa kehilangan.
Namun, ayah Doni ini menyemangati istri yang ditinggalkan itu.