Kronologi Tawuran Pelajar di Cileungsi, Sempat Ngumpul di Belakang Masjid
Awalnya, pada Rabu (12/9/2018) sekira pukul 21.30 WIB kelompok korban dari SMK Pijar Alam berkumpul di belakang masjid.
Penulis: Afdhalul Ikhsan | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Afdhalul Ikhsan
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CILEUNGSI - Tawuran pelajar dari dua sekolah berbeda pecah di depan Masjid Al-Mukarramah, Jalan Transyogi, Kampung Sawah, Desa Cileungsi Kidul, Kabupaten Bogor.
Korbannya adalah Stivevani (16), Ia tewas usai dibacok pelaku menggunakan senjata tajam.
Dua saksi mata, Destu Febiansyah (28) dan Agung (18) sama-sama menyaksikan tawuran tersebut.
Menurut mereka, ada dua sekolah yang terlibat yakni SMK Bina Pendidikan dan SMK Pijar Alam.
Awalnya, pada Rabu (12/9/2018) sekira pukul 21.30 WIB kelompok korban dari SMK Pijar Alam berkumpul di belakang masjid.
"Jadi saya lihat pada kumpul di belakang masjid, terus saya sempat lihat beberapa motor lalu lalang di depan masjid mungkin mereka kelompok pelaku yang ngecek lokasi," kata Destu saat ditemui TribunnewsBogor.com, Kamis (13/9/2018)
Beberapa jam kemudian, kelompok dari SMK Bina Pendidikan sempat mengecek lokasi dari arah Cileungsi menggunakan motor.
"Selang beberapa jam, yang ngecek tadi balik lagi pakai motor rame-rame. Akhirnya keluar juga kelompok korban dari belakang masjid jumlahnya lebih banyak dan di depan masjid pecahlah itu tawuran," paparnya.
Kelompok pelaku membawa senjata sedangkan kelompok korban tangan kosong.
"Kalah karena senjata kayaknya, jumlah kelompok korban banyak padahal, sementara kelompok pelaku hanya sedikit tapi pakai senjata dan bawa motor," terangnya.
Sementara itu, Agung (18) sempat merekam video tawuran menggunakan smartphone.
Agung pun tak berani mendekat, Ia hanya merekam dari jarak jauh.
Dikatakannya bahwa korban luka-luka berasal dari SMK yang sama.
"Yang tewas satu, yang luka-luka satu keduanya masih satu sekolah. Lukanya dibagian punggung. Korban tewas lebih parah lagi, dibacok di kaki, dada dan mulutnya juga keluar darah," terangnya.
Hingga informasi ini dibuat, TribunnewsBogor.com menghubungi pihak Polsek Cileungsi, namun tak ada respon terkait aksi tawuran tersebut.
