Fenomena Candaan Anak Jaksel, Ini 5 Faktor yang Diperkirakan Jadi Penyebab Kombinasi Bahasa

Ini bukan fenomena musiman yang baru saja terjadi, sehingga keberadaannya akan tetap ada meski candaan "Anak Jaksel" sudah tidak lagi ramai

Editor: Ardhi Sanjaya
Kompas.com
Wikipediawan pencinta bahasa Indonesia, Ivan Lanin (KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG) 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM -- Beberapa waktu terakhir ini, pengguna media sosial khususnya Twitter, diramaikan dengan istilah " Anak Jaksel" sebagai bahan candaan dan gurauan.

Istilah ini digunakan untuk menyebut kebiasaan anak-anak muda, dalam hal ini di Jakarta Selatan, yang berkomunikasi dengan campuran bahasa Indonesia dengan bahasa Inggris.

Sebenarnya model penggunaan bahasa yang seperti itu tidak hanya terjadi pada mereka yang berada di kawasan Jakarta Selatan.

Namun, di bagian Jakarta yang lain, bahkan luar daerah seperti Surabaya juga terjadi penggunaan bahasa seperti ini.

Namun, entah apa yang terjadi Anak Jaksel-lah yang pada akhirnya dilekatkan dengan fenomena ini.

Menurut Wikipediawan pencinta bahasa Indonesia, Ivan Lanin, fenomena semacam ini sudah berlangsung sejak lama.

Ini bukan fenomena musiman yang baru saja terjadi, sehingga keberadaannya akan tetap ada meski candaan "Anak Jaksel" sudah tidak lagi ramai diperbincangkan.

Adapun beberapa faktor yang diperkirakan melatarbelakangi fenomena "Anak Jaksel" adalah sebagai berikut.

Ingin terlihat beda

Gaya berkomunikasi yang menggunakan lebih dari satu bahasa dalam satu kalimat dilakukan untuk membedakan diri dengan lingkungan dan orang lain. Ivan Lanin menyebut faktor ini sebagai latar belakang utama maraknya gaya bahasa "Anak Jaksel".

“Ditambah juga (mereka) merasa bahwa dengan dicampur-campur itu mungkin kelihatan lebih keren," kata Ivan melalui sambungan telepon, Kamis (13/9/2018) malam.

Apa ini disebabkan ada prestise tersendiri saat menggunakan kata dalam bahasa Inggris dalam percakapan sehari-hari?

"Saya pikir begitu (ada prestise tersendiri) walaupun saya juga tidak berani terlalu menuduh," ujarnya.

Terbawa keadaan

Candaan "Anak Jaksel", menurut Ivan, sebenarnya merujuk pada kebiasaan anak muda yang menggunakan bahasa campuran.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved