Kasus Century
Sebut Tuduhan kepada SBY Hanya Halusinasi, Ferdinand Hutahaean : Publik Lupa Megawati dan BLBI
Ferdinand Hutahaean berujar bahwa tudingan Asia Sentinel terhadap SBY hanyalah halusinasi.
Penulis: khairunnisa | Editor: Yudhi Maulana Aditama
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Kepala divisi Advokasi dan Bantuan Hukum DPP Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean mengungkap bahwa tuduhan terhadap SBY dari Asia Sentinel hanyalah halusinasi.
Artikel dari media asing Asia Sentinel itu memaparkan soal adanya konspirasi keuangan di era kepemimpinan SBY.
Pembahasan dalam artikel itu pun diawali dengan membahas perihal kasus Bank Century.
Dalam artikel Asia Sentinel tersebut, Bank Century yang telah berganti nama menjadi Bank Mutiara itu disebut sebagai "Bank SBY," karena diyakini berisi dana gelap untuk menunjang Partai Demokrat, yang dipimpin oleh SBY.
Tak hanya itu, tulisan mengenai sumber dana Bank Century hingga adanya rekayasa laporan di era SBY juga diulas dalam artikel tersebut.
Namun kini, artikel yang dimuat beberapa hari lalu itu telah lenyap.
Atas beredarnya artikel yang dianggap merugikan SBY itu pun turut ditanggapi oleh Ferdinand Hutahaean.
Dilansir dari laman Twitternya, Ferdinand Hutahaean menuding bahwa tuduhan tersebut hanya mengedepankan halusinasi untuk dijadikan tulisan.
Sang penulis pun disebut Ferdinand Hutahaean sebagai pihak yang mencoba untuk menghubungkan fakta yang tidak ada hubungannya dengan SBY, sang subjek utama.
• Ala Anak Jaksel, Sandiaga Ungkap Perdamaian Dengan Ridwan Kamil : Kita Literally Fine-fine Aja
Tak hanya itu, Ferdinand Hutahaean juga menyebut nama Megawati.
Ferdinand Hutahaean seolah mengingatkan publik dengan nama Megawati yang pernah disebut dalam persidangan kasus BLBI.
"Tangkap dan Penjarakan saya jika fitnah itu benar. Ujar SBY
Tuduhan Asian Sentinel kpd SBY hanya mengedepankan halusinasi sbg bukti2 tulisan. Menghubungkan sebuah fakta yang tdk berhubungan dgn SBY.
Sementara itu publik lupa nama Megawati disebut dipersidangan BLBI," tulis Ferdinand Hutahaean.

• Jadwal Lengkap Pendaftaran CPNS 2018, Hindari 3 Masalah Ini Agar Bisa Lulus Seleksi Tahap Awal
Megawati dan Kasus BLBI
Diberitakan sebelumnya, nama mantan presiden Indonesia sempat disebut dalam dakwaan mantan Kepala Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) Syafruddin Arsyad Temenggung.
Nama Megawati muncul terkait skandal Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) yang dibacakan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Senin (14/5/2018) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta.
Megawati dikatakan menerima laporan dari Syafruddin pada 11 Januari 2014 silam, dalam Sidang Kabinet Terbatas (Ratas) yang juga dihadiri oleh Ketua Komite Sektor Keuangan (KKSK) Dorodjatun Kuntjoro Jakti.
Dalam laporannya, Syafruddin melaporkan utang petambak PT Dipasena Citra Darmadja sebesar Rp 3,9 triliun, yang dapat dibayar senilai Rp 1,1 triliun.
Sedangkan sisanya diusulkan untuk dihapus buku (write off).
Syafruddin tak melaporkan adanya kondisi utang-utang yang macet.
"Bahwa atas laporan Terdakwa tersebut, kesimpulan ratas tidak memberikan keputusan dan tidak mengeluarkan penetapan terkait dengan hutang petambak," tulis KPK dalam dakwaannya, dikutip Tribunnews.
• Sindiran Berganti Jadi Seruputan Kopi, Ridwan Kamil Kepada Sandiaga : Kami Mah Damai-damai Saja
Meski nama Megawati disebut, KPK menilai belum menemukan peran yang signifikan dari sang mantan presiden.
Mereka pun menganggap belum terlalu relevan untuk menyeret Megawati.
"Sementara ini, saya melihat belum relevan. Namun relevan atau tidak nanti kita lihat seperti apa," kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang saat dihubungi KONTAN, Selasa (15/5/2018).
Dalam persidangan, KPK menduga Syafrudin telah menguntungkan diri sendiri, orang lain atau korporasi, yang telah menyebabkan kerugian keuangan negara.
Audit investigatif Badan Pemeriksa Keuangan tertanggal 25 Agustus 2017, terkait kasus ini menyebutkan, kerugian keuangan negara adalah Rp 4,58 triliun.
Nilai kerugian negara itu lebih tinggi daripada yang sebelumnya diperkirakan KPK, yakni sebesar Rp 3,7 triliun.
• Ramalan Zodiak Hari Ini 15 September 2018 - Waspada Serangan Musuh, Aries Harus Tetap Fokus Ya