Pelajar Tawuran Tak Segan Lukai Lawan Hingga Tewas, Ini Kata Polisi Dari Segi Psikologi
Terlebih, kata dia, hal ini juga ditambah dengan asumsi oknum pelajar yang menganggap belum jantan jika tak tawuran.
Penulis: Naufal Fauzy | Editor: Yudhi Maulana Aditama
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Naufal Fauzy
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIBINONG - Oknum pelajar dalam tawuran bisa nekat membacok kepada siapa pun yang menjadi lawannya.
Dari segi psikologi, hal itu akan terjadi ketika oknum pelajar sedang berkumpul bersama teman-temannya dan saat itu akan terjadi hilang nilai atau bebas norma.
"Secara psikologis itu ketika orang sedang berkumpul itu namanya bebas nilai tanpa norma, jadi kalau sudah dia mengumpul, kemudian tawuran," kata Kapolres Bogor, AKBP A.M Dicky di Mapolres Bogor, Senin (17/9/2018).
Ia menjelaskan bahwa saat itu budaya kekerasan akan muncul.
Terlebih, kata dia, hal ini juga ditambah dengan asumsi oknum pelajar yang menganggap belum jantan jika tak tawuran.
"Jadi mereka seperti sudah tidak ada lagi norma yang mengikat, seperti kerasukan, langsung budaya kekerasan itu masuk," sambungnya.
Dalam satu pekan terakhir ini, di wilayah Kabupaten Bogor dua siswa menjadi korban tewas karena tawuran.
Untuk mengatasi hal ini, kata dia, perlu ada kerjasama dari berbagai pihak karena hal ini melibatkan generasi muda.
"Kita harapkan nanti dari orangtua juga agar mengawasi anak-anaknya yang pulang lewat batas waktunya mungkin segera dicari, setidaknya semakin ketat mencegah tawuran itu sendiri, dari masyarakat juga seluruh stokholder," ungkapnya.
