Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Melihat AWS Alat Pengukur Cuaca di Sekolah Insantama Bogor, Orangtua Bisa Jaga-Jaga Sebelum Hujan

Alat ini juga berfungsi untuk mengukur berbagai parameter seperti curah hujan, suhu, tekanan, arah angin, kecepatan angin, dan kelembapan udara. 

Penulis: Rahmat Hidayat | Editor: Ardhi Sanjaya
TribunnewsBogor.com/Rahmat Hidayat
Alat pengukur cuaca bernama AWS saat dipasang di balkon Sekolah Insantama Kota Bogor, Senin (27/10/2025). 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Rahmat Hidayat

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, BOGOR BARAT - Sekolah Insantama Bogor bekerjasama dengan Departemen Geofisika dan Meterologi (GFM) IPB University memasang alat canggih bernama Automatic Weather Station (AWS) 

AWS merupakan alat pengukur cuaca yang hasilnya dapat diakses secara online oleh publik. 

Alat ini juga berfungsi untuk mengukur berbagai parameter seperti curah hujan, suhu, tekanan, arah angin, kecepatan angin, dan kelembapan udara. 

Semua data diperbarui secara real-time setiap 10 menit.

Pemasangan AWS ini juga merupakan bagian dari rangkaian kegiatan pra-event MACA EXPO 2025, yang diawali dengan Talkshow Edukatif bertema "Literasi Cuaca dan Iklim untuk Bumi Lestari". 

Dr. Idung Risdiyanto, Dosen Departemen Geofisika dan Meteorologi IPB, mengatakan, alat ini bisa dijadikan sebagai media pembelajaran siswa.

“Alat ini bisa digunakan sebagai media pembelajaran tentang iklim dan cuaca oleh murid Insantama,” kata Idung kepada TribunnewsBogor.com di Insantama, Senin (27/10/2025).

Selain itu, AWS ini bisa digunakan oleh orangtua.

Orangtua bisa mengetahui prediksi cuaca yang terjadi di Insantama ini.

“Sehingga nanti orangtua tahu kondisi di Insantama hujan atau tidaknya. Apalagi saat hendak menjemput anaknya pulang,” ujarnya.

Untuk kelebihannya sendiri, Idung melanjutkan, AWS ini mampu mengukur cuaca secara otomatis dan real-time.

Namun, untuk kelemahannya terletak pada kebutuhan koneksi internet.


“Kalau tidak ada koneksi data internet, alat ini tidak bisa bekerja dengan baik. Dia tetap merekam data, tapi akhirnya ada lag data yang tidak bisa mensimulasikan sistem prediksinya tadi,” ucapnya.

Ia menambahkan bahwa alat ini hanya mengukur kondisi cuaca di wilayah Insantama dan sekitarnya. 

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved