Info Tekno
Ini 4 Fakta Tentang Path yang Jarang Diketahui, Termasuk Indonesia Ternyata Jadi Pengguna Terbesar
Path tak ubahnya seperti akun media sosial Facebook dan juga Twitter. Hanya saja, konsep yang disuguhkan lebih minmalis dan sederhana.
Atas kerja sama ketiga orang tersebut, Path berhasil mendapatkan beberapa investor untuk terus berkembang.
• Ungkap Dugaan Perselingkuhan, Istri Sah TP Bongkar Cara Lina Dekati Suaminya
2. Diakusisi Daum Kakao
Pada Mei 2015, Path diakusisi oleh perusahaan asal Korea Selatan, Daum Kakao.
Menurut Dave Morin, Path hanya populer di wilayah Asia Tenggara, jadi lebih baik jika kantor pusatnya pun pindah dari San Fransisco, Amerika Serikat.
Morin juga berpendapat jika lebih baik mengalihkan operasional Path ke tim yang lebih besar dan dekat dengan Asia Tenggara.
Sehingga Path dapat lebih memahami kebutuhan para pengguna dan budaya sekitar.
• Reino Barack Ungkap Kekecewaannya Pada Luna Maya dengan Peribahasa, Air Susu Dibalas Air Tuba
3. Investasi Bakrie Global Group
Sekitar tahun 2013 hingga 2015, Path sempat menjadi salah satu aplikasi 'wajib' bagi netizen di Indonesia.
Maka tak heran, jika pada awal 2014 Path sempat mendapat investasi dari Bakrie Global Group.
Dalam pendanaan Seri C untuk Path, Bakrie Global menggelontorkan dana hingga 25 juta dolar AS atau setara dengan Rp 304 miliar pada Januari 2014 lalu.
• 4 Zodiak Ini Tak Berbakat Jadi Pemimpin, Contohnya Gemini, Apakah Kamu Termasuk?
4. Indonesia jadi penyumbang pengguna terbesar Path
Meski terbilang sebagai pendatang baru di ranah jejaring sosial, nyatanya Path mampu meraih popularitas dalam waktu yang relatif singkat.
Jumlah penggunanya meningkat pesat termasuk di Indonesia.
Hal ini menunjukkan keberhasilan layanan ini dalam menarik hati para pengguna dengan kategori berbagai usia.
Setiap harinya, para pengguna Path di Indonesia menyumbang sekitar separuh dari keseluruhan aktivitas.