Sebut Megawati dan Kasus BLBI, Kader Demokrat: Curiga Asia Sentinel Dibayar untuk Tutupi Skandal Ini
Kader Demokrat kembali menyebut nama Megawati dan kasus BLBI. Ia juga mengungkapkan kecurigaannya perihal artikel Asia Sentinel beberapa hari lalu.
Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Artikel dari media asing Asia Sentinel sempat membuat heboh publik.
Betapa tidak, artikel tersebut secara jelas memaparkan dugaan konspirasi keuangan di era kepemimpinan SBY.
Pembahasan dalam artikel itu pun diawali dengan membahas perihal kasus Bank Century.
Dalam artikel Asia Sentinel tersebut, Bank Century yang telah berganti nama menjadi Bank Mutiara itu disebut sebagai "Bank SBY," karena diyakini berisi dana gelap untuk menunjang Partai Demokrat, yang dipimpin oleh SBY.
Tak hanya itu, tulisan mengenai sumber dana Bank Century hingga adanya rekayasa laporan di era SBY juga diulas dalam artikel tersebut.
Sebagai subyek dari bahasan tersebut, pihak SBY pun telah memberikan pernyataannya.
Bahwa ia akan memperkarakan pencatutan namanya serta Partai Demokrat yang seolah sudah tercemar nama baiknya.
Setali tiga uang dengan sang ketua, salah satu politisi Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean pun memberikan pembelaan.
• Iwan Fals Kembali Buat Polling Capres-Cawapres di Twitter, Hasil Sementara Padi Jauh Ungguli Join
Dilansir dari laman Twitternya, Ferdinand Hutahaean menyebut bahwa artikel dari Asia Sentinel hanyalah berisi halusinasi.
Halusinasi yang dikedepankan demi mendapatkan bukti-bukti tulisan.
Tak hanya itu, Ferdinand pun mengutarakan kecurigaannya perihal artikel yang dimuat oleh media asing tersebut.
Ia menyebut bahwa bisa saja Asia Sentinel nyatanya dibayar untuk menutupi kasus BLBI yang pernah menyeret nama Megawati di dalamnya.
Ya, nama Megawati memang sempat disebut-sebut dalam persidangan skandal BLBI pada bulan Mei 2018.
"Saya jadi curiga, Asia Sentinel itu dibayar untuk menutupi skandal ini yang memang nama Ibu Megawati disebut sebut didalam persidangan BLBI dgn terdakwa Syafrudin Tumenggung," tulis Ferdinand Hutahaean.

Tak hanya kembali membawa nama Megawati, Ferdinand Hutahaean juga menuliskan cuitan yang berisi asal muasal kasus BLBI tersebut menyeret nama Megawati.