Tertangkap Tawuran di Ciawi, Pelajar Siap-siap Dapat Hukuman Seperti Ini
Muhtarom melanjutkan, bila siswa diberi hukuman fisik, hal ini bisa membekas di hatinya.
Penulis: Sachril Agustin Berutu | Editor: Damanhuri
Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Sachril Agustin Berutu
TRIBUNNEWSBOGOR.COM, CIAWI - Kapolsek Ciawi, Kompol Muhtarom sudah menyiapkan hukuman khusu bagi siswa yang tertangkap kedapatan melakukan aksi tawuran pelajar diwilayahnya.
Menurutnya, para siswa yang tertangkap tawuran itu akan diberi hukuman menulis istighfar satu buku penuh menggunakan tulisan arab.
Sebab, kata dua, banyak siswa yang tidak terbiasa menulis bahasa Arab.
"Sambil mengerjakan hukumannya, siswa itu akan dibina agar ia tahu bahwa ia salah," ujarnya saat ditemui TribunnewsBogor.com, Selasa (18/9/2018).
Menurutnya, memberikan hukuman fisik kepada siswa saat ini dianggap kurang efektif.
"Pembinaan yang paling sulit itu adalah agar si anak tau bahwa dia salah. Kita coba mendekatkan diri pelan-pelan tanpa hukuman fisik," terangnya
Muhtarom melanjutkan, bila siswa diberi hukuman fisik, hal ini bisa membekas di hatinya.
"Siswa itu sebagian masih anak-anak. Dimana, anak-anak itu kebanyakan memiliki emosi yang belum stabil. Kita beri hukuman fisik, di khawatirkan nantinya malah semakin memberontak," jelasnya.
Muhtarom mengaku, bila ia menemukan siswa yang bemasalah, ia akan membawa anak tersebut ke kantor polisi dan memanggil orang tua dan gurunya.
Menurunya, siswa yang dihukum menulis istighfar setebal buku penuh lama-kelamaan akan lelah hingga berfikir dan merenung akan perbuatannya.
"Orang tua siswa juga akan mendampingi sampai hukumannya selesai. Siswa itu adalah seorang anak, yang juga harus diperhatikan dan didampingi meski melakukan kesalahan," tutupnya.
