Alumni FMIPA IPB Angkatan 30 Berbagi Kisah kepada Mahasiswa IPB

Talkshow 30 Cinta diadakan bertujuan menjalin komunikasi dengan alumni dan sebagai ajang silaturahim antar alumni dan mahasiswa.

Editor: Yudhi Maulana Aditama
Humas IPB
Talkshow 30 Cinta (Cerita Inspiratif Alumni). Talkshow 30 Cinta ini merupakan rangkaian kegiatan menjelang Reuni Perak IPB angkatan 30. 

Menurutnya, perusahaan farmasi terlebih rumah sakit bukan sebuah perusahaan bisnis yang menjanjikan.

Namun setelah Ia berkecimpung di dunia medis, akhirnya Ia memutuskan ikut membantu mewujudkan cita-cita orangtuanya mendirikan perusahaan farmasi.

Menurutnya, terdapat kekuatan yang sangat hebat dalam setiap usaha mewujudkan cita-cita, yaitu kekuatan doa. Dengan kekuatan doa, sesulit apapun masalah pasti akan terasa ringan dan mudah.

Berbeda dengan dua pembicara sebelumnya, Dr. Ir. Rokhis Khomarudin, M.Sc, lebih menjelaskan pekerjaannya sebagai direktur di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN). Sebagai Head of Remote Sensing Aplication Center, LAPAN, Dr. Rokhis,  menceritakan pengalamannya bekerja di bidang remote sensing atau penginderaan jauh.

Ia mengatakan, remote sensing adalah perpaduan antara ilmu dan seni. Karena melalui teknologi remote sensing, dapat dilakukan identifikasi suatu obyek tanpa menyentuh obyek tersebut. Teknologi remote sensing adalah salah satu teknologi penting yang harus dimiliki oleh setiap negara, karena siapa yang dapat menguasai antariksa maka dia akan menguasai dunia.

“Sayangnya teknologi remote sensing ini belum menjadi perhatian serius pemerintah, padahal dengan luas wilayah yang besar, tanpa didukung dengan data satelit atau remote sensing maka Indonesia akan ketinggalan jauh dengan negara lain,” ujar Dr. Rokhis.

Teknologi remote sensing dapat digunakan untuk berbagai keperluan terutama di bidang pertanian seperti pemetaan pertumbuhan padi, pemetaan produksi padi, pemetaan penggunaan lahan pertanian, dan pemetaan tingkat kerusakan sawah.

Selain menjelaskan pentingnya teknologi remote sensing di Indonesia, Dr. Rokhis juga menjelaskan bahwa untuk menjadi orang sukses perlu proses. Terlebih lagi dengan keberadaan teman, karena peran seorang teman sangat penting dalam meraih cita-cita.

Sedangkan Lodegasi Lindely, S.Si, President Director of Rubber and Tea Plantations Companies, menyampaikan harapan kepada mahasiswa IPB supaya lebih berani terjun di bidang pertanian secara langsung. Sebagai pemimpin sebuah perusahaan pertanian, Lodegasi juga mengajak pemuda-pemudi Indonesia untuk tidak meninggalkan pertanian begitu saja.

“Jangan sampai ditinggal begitu saja, meskipun berat untuk menjadi petani, tetapi petani itu sebuah peluang bisnis yang besar di masa mendatang,” pungkasnya.

Lain halnya dengan alumni yang saat ini menjadi dosen, Dr. Djoni Hartono, S.Si, ME, dosen Ekonomi di Universitas Indonesia, memiliki jalan kehidupan yang terjal. Ia menuturkan, selama di IPB, Djoni mendapat pelajaran berharga. Mulai dari perjuangan bertahan hidup, tekun dan disiplin dalam belajar, dan nilai-nilai moral lainnya yang tidak diajarkan di kampus lain.

“Selama kuliah di IPB saya hidup pas-pasan, tempat tinggal waktu itu ya kontrakan yang paling murah,” ujar Djoni.

Melalui pengalamannya selama kuliah, Djoni memotivasi mahasiswa supaya tidak terlena dengan kemudahan-kemudahan yang didapatkan.

Ia mengatakan, harus belajar lebih keras, kalau perlu kasur di kamar itu diganti dengan batu supaya bisa merasakan betapa kerasnya perjuangan hidup ini.

Berbeda dengan dua alumni yang berkecimpung di dunia sastra ini, Iwan Setyawan, S.Si dan Dedy Tri Riyadi, S.Si lebih mengajak mahasiswa untuk mengekspresikan dirinya di dunia melalui sastra dan karya seni.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved