Pilpres 2019
SBY Walk Out Saat Deklarasi Kampanye Damai, Projo: 'Pak SBY Ayo Dukung Jokowi. Apakah Ini Salah?'
Budi berujar, saat meneriakan Jokowi lagi, para relawan berada di ruang publik bukan di area yang jadi tanggung jawab KPU.
Penulis: Damanhuri | Editor: Damanhuri
Sementara itu, Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan dikutip dari Kompas.com menyebutkan, SBY walk out karena melihat banyak sekali aturan main yang dilanggar, tak sesuai dengan apa yang disepakati dari awal.
Saat itu, SBY didampingi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan sudah mengenakan pakaian adat.
Lalu, baru beberapa menit defila, SBY dan rombongan memutuskan untuk wlak out.
“Tadi teman-teman lihat Pak SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) hadir. Tadi malam saya telepon Ketua KPU (bahwa) Pak SBY akan hadir. Tapi baru kira-kira lima menit tadi ikut defile, beliau (SBY) turun dan walk out meninggalkan barisan,” kata Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, dalam kesepakatan awal tidak ada penggunaan atribut yang terkesan kampanye.
“Misalnya kan kita sepakat pakaian adat saja dan tidak membawa parpol apalagi membawa atribut begitu banyak sehingga terkesan sudah kampanye,” kata Hinca.
“Kemudian Pak SBY bilang ke saya, ‘Saudara sekjen pimpin defile sampai selesai’. Saya pimpin sampai selesai, belum tadi masuk di situ acara sudah selesai, sehingga deklarasi pun kami tidak bisa naik. Kami tak bisa tandatangan (ikrar kampanye damai),” tambah Hinca.
Pihaknya telah menyampaikan protes kepada Ketua KPU Arif Budiman.
“Saya sudah menulis protes keras (kepada) Ketua KPU Arif Budiman dan cc saudara Bawaslu,” kata Hinca.
Ia mengingatkan kepada KPU untuk tegas dalam menegakkan aturan yang telah disepakati secara bersama-sama.
Meski demikian, kata dia, Partai Demokrat berkomitmen untuk menggelar kampanye Pemilu 2019 yang damai dan aman.
“Semangat dan cita-cita (Partai Demokrat) untuk membuat pemilu damai, Demokrat tetap pada posisi itu,”ujar dia.
(Tribunnews.com/Kompas.com)