Suporter Tewas
Tanggapi Kasus Tewasnya Haringga Sirila, Ridwan Kamil: Jangan-jangan Suporter Itu Tiru Pemimpin
Ridwan Kamil memberikan asumsi bahwa sikap buruk yang ditunjukkan suporter sepakbola jangan-jangan meniru sikap dari para pemimpin.
Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Usai mengaku sedih dan kecewa atas tewasnya suporter klub sepakbola, Haringga Sirila, Ridwan Kamil kembali menanggapi kasus tersebut.
Ridwan Kamil berseru bahwa perilaku anarkis yang ditunjukkan suporter sepakbola di tanah air sejatinya mengikuti perilaku tak baik dari para pemimpin negeri ini.
Dilansir dari tayangan Indonesia Lawyers Club, Ridwan Kamil berasumsi bahwa sikap para suporter itu mencerminkan para pemimpin.
Hal itu diawali dari pernyataan Ridwan Kamil yang menyebut bahwa kekerasan dalam dunia suporter sepakbola ada karena sikap fanatisme yang berlebihan.
Ridwan Kami lantas menyebut sesungguhnya orang Indonesia itu tidak bisa membedakan makna lawan dan musuh.
Padahal menurut Gubernur Jawa Barat itu, makna lawan dan musuh sangatlah berbeda.
"Kekerasan datang dari fanatisme yang berlebihan. Saya pernah diajari, kalau orang Indonesia itu tidak bisa membedakan kata lawan dengan musuh," ujar Ridwan Kamil, Selasa (25/9/2018).

Celakanya, sikap fanatisme yang berujung pada tindakan anarkis tersebut dipaparkan oleh Ridwan Kamil adalah karena 'meniru' perilaku dari para pemimpin.
Ridwan Kamil lantas mengulas kembali rekam jejak buruk di dunia demokrasi Indonesia.
• Selamat ! Putri Marino Lahirkan Anak Pertama, Chicco Jerikho Menangis : Perjalanan Ini Akan Panjang
Bahwa para elit politik nyatanya terus menerus terhanyut dalam suasana perang meski ajang pemilihan pemimpin daerah misalnya telah berakhir.
"Disangkanya kalau kita berhadapan, kita itu musuh. Termasuk di dunia demokrasi juga. Pilkadanya sudah selesai, tapi bapernya (bawa perasaan) berlanjut. Sehingga berseberangan tidak henti-henti karena menganggap musuh," ungkapnya.
Padahal menurut Ridwan Kamil, para suporter sepakbola serta para pemimpin di ranah elit politik harusnya menyontoh olahraga bulutangkis.
Usai pertandingan berakhir, para pemain yang sempat menjadi rival pada akhirnya tetap bersalaman menandakan keakraban.
"Padahal kan seharusnya seperti badminton, selesai bertanding kita salaman. Kita ngopi lagi," sambung mantan walikota Bandung itu.
Lebih lanjut lagi, Ridwan Kamil pun kembali mengulas soal sikap suporter yang nyatanya meniru sikap dari para pemimpinnya itu.
Ia berpendapat bahwa tidak semua lawan harus dimusuhi secara membabi buta.
"Nah hal-hal ini jangan-jangan datang juga, mereka ini meniru pemimpin-pemimpinnya. Meniru pemimpin-pemimpinnya yang menyuburkan rasa permusuhan. Tidak bisa membedakan kata lawan sebagai mitra berkompetisi, menjadi musuh yang harus dimusuhi," imbuhnya.
• Link Live Streaming Korea Open 2018, Jonatan Christie Vs Kanta Tsuneyama Tanding Hari Ini 11.30
Karena sikap jahat tersebut, Ridwan Kamil pun menyebut adanya sentimen tak mendasar yang akhirnya ditunjukkan oleh masing-masing suporter.
Yakni selalu bersikap negatif setiap melihat simbol-simbol atau atribut sang lawan.
"Akibatnya, setiap bertemu dengan simbol-simbol lawannya ini dianggap musuh. Yang harus dihabisi, yang harus dicaci maki, dengan ekstrem seperti kejadian kemarin," ucapnya.
Padahal diakui Ridwan Kamil, sikap tersebut seharusnya tidak boleh dilakukan.
Sebab pengidolaan dengan fanatisme berlebihan merupakan tindakan yang tidak baik.
Ridwan Kamil : Saya Lebih Baik Tidak Ada Liga
Ridwan Kamil juga memberikan tanggapannya atas kasus meninggalnya Haringga Sirila.
Serupa dengan Anies yang merasa marah, Ridwan Kamil nyatanya juga kecewa dengan oknum Bobotoh (suporter Persib) yang melakukan kejahatan tersebut.
• Wajib Diwaspadai, 5 Kebiasaan yang Sering Dilakukan Wanita Ini Ternyata Bisa Picu Kanker
Ridwan Kamil juga meminta maaf kepada The Jakmania (Suporter Persija) atas kasus pengeroyokan yang dialami Haringga Sirila.
Tak hanya itu, Ridwan kamil bahkan dengan tegas mengatakan lebih baik tidak liga sepakbola di Indonesia jika kejadian nahas terus saja terjadi.
"Saya sangat berduka cita atas meninggalnya suporter Persija atas nama Haringga Sirilla, warga Cengkareng tadi siang. Sangat kecewa dan menyesalkan tindakan biadab oknum Bobotoh yang menodai kemenangan tim Persib yg di dapat dgn susah payah.
Bagaimanapun, dalam situasi seperti ini, secara kemanusiaan, saya pribadi memohon maaf kepada keluarga korban dan rekan2 The Jak Persija.
Saya sudah meminta kepolisian untuk menangkap dan menghukum seberat-beratnya kepada oknum biadab yang terlibat. 5 tersangka sudah ditangkap dan ditahan di Polrestabes Bandung.
Semoga peristiwa ini menjadi pembelajaran untuk kita semua untuk tidak melakukan fanatisme berlebihan, karena merah putih dan Indonesia Raya kita masih sama.
Bagi saya lebih baik tidak ada liga sepakbola jika harus mengorbankan nyawa manusia. Hapunten," tulis Ridwan Kamil.
• TERPOPULER, Kalimat Edy Rahmayadi Saat Wawancara dengan Aiman Jadi Viral, Gus Nadir : SiapPakEdy