G30S PKI
Gatot Nurmantyo Meyakini Ada Gerakan Kebangkitan PKI di Indonesia, Ini Bukti-Buktinya
Gatot pun membeberkan bukti lainnya, yakni sejak selesai era reformasi, ada pelajaran sejarah Pancasila dan tetang sejarah G30S PKI itu dihapuskan.
Penulis: yudhi Maulana | Editor: Ardhi Sanjaya
TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Mantan Panglima TNI, Gatot Nurmantyo masih meyakini adanya gerakan-gerakan kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) di Indonesia.
Hal itu ia sampaikan saat menjadi narasumber dalam program acara Rosi yang tayang di Kompas TV, Kamis (27/9/2018) malam.
Dalam acara tersebut, Gatot Nurmantyo menyampaikan tanda-tanda masih ada gerakan kebangkitan PKI di tanah air.
Sebelumnya, ia menjelaskan kalau kalau peristiwa kelam pemberontakan PKI mulai tahun 1948 hingga 1968 memakan banyak korban dari berbagai pihak, mulai dari umat Islam, TNI dan anggota PKI itu sendri.
"naluri saya mengatakan bahwa sebenarnya korban yang banyak itu umat Islam dan ulama, TNI banyak, PKI juga banyak. Tapi umat Islam dan tni tidak punya dendam. buktinya Ribka Tjiptaning keluarkan buku "Aku Bangga Jadi Anak TNI' gak diapa-apain. Tetapi PKI, mereka selalu berkumpul bersama-sama dan membuat kegiatan," kata Gatot dalam acara tersebut.
Gatot pun membeberkan bukti lainnya, yakni sejak selesai era reformasi, ada pelajaran sejarah Pancasila dan tetang sejarah G30S PKI itu dihapuskan.
Menurutnya, tidak mungkin ada pihak yang bisa melakukan itu tanpa memiliki kekuatan yang besar.
"Itu yang bisa melakukan seperti ini kalau punya kekuatan luar biasa siapa lagi? PKI. Makanya kalau diadakan survei, 80 persen lebih mereka (generasi muda) tidak percaya PKI bangkit," ucapnya.
Saat kembali ditanya Rosi soal kebangkitan PKI, Gatot pun menegaskan dirinya percaya hal itu sedang terjadi di Indonesia.
"Ada (kebangkitan PKI), ada, tanda-tandanya jelas ada ko. Ribka Tjiptaning aja ngomong ada sekitar 15 juta-29 juta orang. Bahkan TAP MPR No 25 Tahun 1966 akan diganti, apa itu bukan PKI?," ucapnya.
• Maruf Amin Dikabarkan Sulit Temui Pendukung Ahok, Chico Hakim : Kiyai Gak Perlu Minta Maaf
• Viral Wanita BAB di Commuter Line Jurusan Bekasi, Baunya Bikin Penumpang Lain Berhamburan Keluar
Untuk diketahui, Tap MPRS Nomor XXV Tahun 1966 itu ialah tentang pembubaran Partai Komunis Indonesia, pernyataan PKI sebagai organisasi terlarang di seluruh wilayah negara Republik Indonesia, dan larangan menyebarkan atau mengembangkan paham atau ajaran komunisme/marxisme-leninisme.
Gatot khawatir, bila dirinya tak mengingatkan peristiwa kelam pemberontakan G30S PKI akan kembali terjadi dan akan memakan banyak korban.
"Di sini Partai Komunis masih ada, komunis tak laku di jual secara internasional, iya. Tapi di sini ada indikasinya jelas. Masih ada dan saya tahu data-datanya yang tidak saya bongkar di sini," ucapnya.
Nobar film Pengkhianatan G30S PKI
Dalam cuitannya, itu Gatot Nurmantyo berharapg agar KSAD dan Panglima TNI berani memerintahkan prajuritnya untuk menonton film Pemberontakan G30S/PKI.
Diketahui, saat dirinya masih menjabat sebagai Panglima TNI, Gatot Nurmantyo memerintahkan prajuritnya untuk menggelar nonton bareng G30S/PKI.
Bila tidak berani mengeluarkan perintah tersebut, maka KSAD seharusnya melepas pangkatnya.
Meski demikian, Gatot yakin jika KSAD dan Panglima TNI bukanlah orang yang penakut.
Gatot pun menantikan perintah dari KSAD untuk menonton film tersebut bagi prajuritnya.
• Yunarto Wijaya Sebut Jokowi Bakal Menang Selama Ferdinand Rajin Nge-Twit, Ini Kata Kader Demokrat
1. Kalau KSAD tdk berani memerintahkan nonton bareng film G-30S/PKI, bgaimana mau mimpin prajurit pemberani & jagoan2 spt Kostrad, Kopassus, & semua prajurit TNI AD. Kok KSAD-nya penakut... ya sudah pantas lepas pangkat.
Ingat! Tdk ada hukuman mati utk perintah nonton bareng,...
2. ...paling copot jabatan, bukan copot nyawa. Kalau takut, pulang kampung saja.
Krn kasian nanti prajuritnya nanti disamakan dgn pemimpinnya penakut. Kan bisa menjatuhkan harga diri prajurit TNI AD yg terkenal di dunia pemberani plus super nekat.
• Kronologi Wanita BAB di KRL Commuter Line Arah Bekasi, Sejak Di Gondangdia Sudah Gelisah
3. Tapi saya yakin KSAD dan Panglima TNI bukan tipe penakut. Kita lihat saja pelaksanaannya." tulis Gatot Nurmantyo.
Sebelumnya diberitakan, saat menjabat menjadi Panglima TNI, Gatot Nurmantyo memerintahkan prajuritnya untuk menggelar nonton bareng film Pemberontakan G30S/PKI.
Bahkan, dalam satu kesempatan, Gatot Nurmantyo menonton bareng Presiden Jokowi di Lapangan Tenis Makorem 061/ Suryakancana, Jumat (29/9/2017) malam.