Sosok Ajudan Kapolres Tulungagung yang Tewas Dalam Kecelakaan, Dikenal Alim Tak Mudah Digoda

Ajudan Kapolres Tulungagung Bripda Lutif dikenal sebagai sosok yang religius dan pemalu

Penulis: Sanjaya Ardhi | Editor: Vivi Febrianti
Kolase/Surya/mohammad romadoni
Peti jenazah Bripda M Lutfi, ajudan Kapolres Tulungagung AKBP Tofik Sukendar yang tewas dalam kecelakaan Tol Surabaya-Mojokerto, hendak disalatkan di Masjid Mapolda Jatim, Jumat (28/9/2018). 

"Saya kembali ke Humas, Lutfi dan Tomy yang meneruskan (sebagai ajudan Kapolres)," tutur Diky.

Diky dan Lutfi sering bepergian bersama mengawal AKBP Tofik Sukendar.

Di mata Diky, Lutfi dikenal sebagai sosok yang pendiam dan pemalu.

M Lufti Ali Shofi (22), ajudan Kapolres Tulungagung AKBP Tofik Sukendar dalam kecelakaan di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), Kamis (28/9/2018) malam (surya/istimewa)
M Lufti Ali Shofi (22), ajudan Kapolres Tulungagung AKBP Tofik Sukendar dalam kecelakaan di Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo), Kamis (28/9/2018) malam (surya/istimewa) ()

Sosoknya juga mudah dikenali karena kegantengannya.

"Dia juga dikenal alim. Pokoknya digoda sepeti apa, dia tidak mau berbuat nakal," tambah Diky.

Selama bertugas, sifat pendiam Lutfi yang paling menonjol.

Diky bercerita, ajudan Kapolres Tulungagung ini sering kali iseng ketika tengah berdua dengannya.

"Misalnya dia melambaikan tangan sambil senyum-senyum ke arah luar, seolah dia orang penting. Padahal kaca mobil masih dalam keadaan tertutup sehingga tidak bisa dilihat dari luar," kata Diky.

Menurut Diky, hingga kini ajudan Kapolres Tulungagung, Lutfi belum memiliki kekasih.

Diky berujar, penyebab dari belum adanya wanita yang mendampingi karena sifat pemalu dari ajudan Kapolres Tulungagung.

"Yang mau nikah itu Tomy, bukan Lutfi," tandas Diky.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved