Gelar Sekolah Pimpinan di Bogor, PB-HMI Ingin Bentuk Pemimpin yang Memiliki Keterampilan Manajerial

Selain itu, setiap kader juga harus mampu memetakan, menganalisis, dan mengurai permasalahan di masyarakat.

Penulis: Afdhalul Ikhsan | Editor: Ardhi Sanjaya
Dokumentasi HMI
Sekolah Pimpinan (Sepim) HMI di New Panjang Jiwo Resort di Jalan Babakan Tunas No. 09, Cikeas, Sukaraja, Cadas Ngampar, Sukaraja, Kabupaten Bogor. 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Afdhalul Ikhsan

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, SUKARAJA - Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB-HMI) menggelar Sekolah Pimpinan (Sepim) HMI di New Panjang Jiwo Resort di Jalan Babakan Tunas No. 09, Cikeas, Sukaraja, Cadas Ngampar, Sukaraja, Kabupaten Bogor.

Turut hadir Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto didampingi Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor.

Ketua Bidang Pembinaan Anggota PB HMI, Helmy Yunan Ihnaton mengatakan tujuan pelatihan ini agar para pimpinan di tingkat cabang kabupaten/kota dan Badan koordinasi (Badko) tingkat provinsi memiliki kompetensi dalam mengelola organisasi sesuai dengan mandat dan tujuan HMI.

“kegiatan ini memang diperuntukkan bagi para pimpinan ketua umum HMI cabang dan Badko se Indonesia agar mereka memiliki keterampilan dan profesionalisme dalam bidang manajerial, kepemimpinan, dan keorganisasian," terang Helmy dalam keterangan tertulis, Senin (01/10/2018).

Selain itu, setiap kader juga harus mampu memetakan, menganalisis, dan mengurai permasalahan di masyarakat.

“Seringkali kita gagal mengurai dan memetakan masalah, sehingga solusi yang dibuat tidak relevan dengan masalahnya. Maka dari itu, kemampuan membaca dan mengalisi permasalahan sangatlah dibutuhkan," paparnya.

Terpisah, Ketua Umum PB HMI, Respiratori Saddam Al-Jihad menjelaskan terkait dengan tema kali ini "Satu Abad Indonesia HMI, Mempersiapkan Youth National Leader Di Era Bonus Demografi 2020-2030" dengan maksud agar bonus demografi ini dapat dijadikan kekuatan guna membangun bangsa dan negara.

“Dari 10% masyarakat Indonesia yang mengenyam bangku perkuliahan, hanya 2% yang menjadi aktivis, dan terbanyak adalah HMI, ini
merupakan tantangan yang dihadapi generasi milenial saat ini, sehingga dibutuhkan spirit kepemimpinan,” terangnya.

Dengan demikian lanjutnya, HMI secara esensial berkontribusi dalam meningkatkan kualitas pembangunan manusia, salah satunya dengan cara mendelegasikan calon pemimpin masa depan Indonesia.

“Aktualisasi dari tujuan HMI harus mulai nyata dirasakan masyarakat, artinya HMI mulai masuk dalam kebijakan mikro yang riil bukan lagi hanya menyinggung soal isu makro dalam dialektika kebangsaan dan kenegaraan," tandasnya.

Ia berharap, setiap kader harus membangun modal sosial (social capital) HMI dengan memperkuat nilai-nilai persaudaraan, meneguhkan visi dan mengkonsolidasikan gagasan bersama serta menerjemahkan visi Youth Government dalam memberikan solusi terhadap kehidupan politik kenegaraan.

Sekedar informasi, kegiatan ini berlangsung sampai Jumat (5/10) di Bogor.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved