Bogor Istimewa
Kabupaten Bogor Istimewa Dan Gemilang

Menolak Diajak Nonton Basket di GOR, Siswa SMAN di Kota Bogor Diduga Dianiaya Kakak Kelas

Dari pengakuan sang anak, Endang menceritakan bahwa anaknya itu mendapat pemukulan saat keluar dari masjid.

Penulis: Lingga Arvian Nugroho | Editor: Yudhi Maulana Aditama
istimewa
siswa SMA di kota bogor diduga dianiaya karena tak ingin menonton pertandingan basket 

Laporan Wartawan TribunnewsBogor.com, Lingga Arvian Nugroho

TRIBUNNEWSBOGOR.COM, TANAHSAREAL - Dugaan adanya kekerasan dalam dunia olahraga kembali terjadi.

Kali ini dugaan kekerasan itu dialami oleh seorang pelajar di SMA Negeri favorit di Kota Bogor.

Orangtua korban ES menuturkan bahwa pada Kamis (27/9/2018) anaknya itu sampai di rumah tengah malam.

Ketika itu kondisi anak terlihat lemah dan kesakitan.

Awalnya sang anak pun tidak mau bercerita, namun setelah digali informasi A pun meceritakan bahwa dipukuli oleh kakak seniornya.

"Jadi anak saya pulang tengah malam, dia enggak cerita tapi saya gali sampai kemudian anak saya bilang dipukul karena tidak mau jadi suporter," kata Endang Senin (1/9/2018) saat ditemui di halaman sekoalah.

Selamat dari Gempa di Palu, Pasha Ungu dan Istri Tidur di Tenda Pengungsian Bersama Warga

Endang yang mendapati anaknya lemah dan kesakitan itu pun langsung meminta pertolongan untuk membawa anaknya ke rumah sakit.

Dari pengakuan sang anak, Endang menceritakan bahwa anaknya itu mendapat pemukulan saat keluar dari masjid.

"Dari keluar masjid, dipaksa ikut jadi suporter dia enggak mau terus di pukul kemudian dipaksa masuk ke dalam mobil dan ke GOR nonton basket," ujarnya.

Bukan hanya itu, ketika di GOR Pajajaran rupanya A pun mendapat pemukulan kembali.

"Iya karena dia enggak mau temannya teriak-teriak dia diam saja, terus selesai itu dipukul lagi," katanya.

Sempat Digendong Mensos Usai Ditemukan di Saluran Air Pasca Gempa, Anak Ini Dapat Kabar Gembira

Endang menjelaskan bahwa bukan tanpa sebab anaknya menolak menonton basket, hal itu dikarenakan sang anak lapar dan ingin pulang ke rumah.

"Iya anak saya itu lapar pengen pulang, makanya enggak teriak di GOR juga lapar," ujarnya.

Endang pun berharap pelaku pemukulan anaknya bisa terungkap.

Saat ini A pun masih dirawat di rumah sakit.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved