Gempa di Donggala

Cerita Wartawan Berjuang Lolos dari Gempa Tsunami Palu, Hanya Ada 2 Pilihan: Jalan Kiri Atau Kanan

Wartawan ini saat kejadian sedang berada di Palu untuk menghadiri kegiatan yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

Penulis: Uyun | Editor: Damanhuri
Kompas.com/Facebook
tsunami palu dan Alfred Lande 

Rupanya, jarak antara ruangan hotel dan halaman depan hotel tak terlalu jauh.

Terbukti hanya dalam satu menit Alfred dan teman-temannya ini berhasil tiba di halaman hotel.

Rupanya, berhasil keluar dari bangunan hotel tak membuat mereka bisa bernapas lega.

Pasalnya, beberpa detik kemudian, terdengar teriakan orang-orang yang berkata "lari...lari...tsunami, cepat lari...."

Bersamaan dengan teriakan itu, gelombang besar tsunami sudah menanti di jalan raya depan hotel untuk menggulung Alfred dan teman-temannya.

Lantas, mereka pun kembali kalang kabut berusaha kembali untuk menyelamatkan diri.

"Seorang ibu yang tidak bisa lari sempat saya tarik beberapa meter," cerita Alfred Lande.

Alfred dan teman-temannya pun lantas melarikan diri menuju dataran tinggi Donggala Kodi, karena itu salah satu tempat yang aman guna menghindari tsunami.

Namun karena situasi panik, Alfred pun melihat orang-orang banyak memilih jalan ke kanan dan kiri hotel guna menyelamatkan diri.

Rupanya, beruntung Alfred memilih jalur kanan untuk menyelamatkan diri ke Dataran tinggi Donggala.

45 Penjarah di Palu yang Resahkan Korban Gempa Ditangkap Polisi, Sebagian Merupakan Tahanan Kabur

"Jika melihat hempasan gelombang tsunami saat itu, saya perkirakan cukup banyak yang menjadi korban jiwa terutama yang lari ke arah sebelah kiri hotel.

Bisa dibayangkan kontainer ukuran 40 feet saja bisa terlempar hingga puluhan meter," tutur Alfred Lande.

Alfred pun mengatakan jika saja ia memilih jalur kiri, mungkin nasibnya sudah seperti ratusan korban yang tewas bergelimpangan di tanah.

Pasalnya, guna memutuskan jalur yang dipilih yang menentukan keselamatannya, Alfred mengaku hanya diberikan waktu 5 detik saja.

"Jika saya terlambat lima detik saja atau berlari ke arah sebelah kiri hotel, mungkin nasib saya akan terjadi seperti ratusan korban yang bergelimpangan pagi itu. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved