Ratna Sarumpaet Dipukuli
Ditanya Kejelasan Soal Dugaan Penganiayaan Ratna Sarumpaet, Ini yang Terjadi Pada Akun Sang Menantu
Seolah gusar dengan serangan pertanyaan dari warganet soal Ratna Sarumpaet, Rio Dewanto pun memilih untuk melakukan tindakan pada akun medsosnya.
Penulis: khairunnisa | Editor: Vivi Febrianti
Selain itu, ada pula warganet yang memberikan semangat untuk Rio Dewanto guna menghadapi serangan pertanyaan dari warganet.
al_lya.95 : Knp gg di klarifikasi ya dri pihak kluarga
riznarisnna : Kak apa benar mertuax di gebukin?
parkslipi : saya masih percaya mas rio dan mba atiqah. tolong diklarifikasi
azira_azzahra : Bang klarifikasi dong @riodewanto
adityaisa : Yg sabar ya bos. Pasti susah ya punya mertua kaya gitu, yg penting anaknya gak gitu
• Lihat Keanehan di Luka Ratna Sarumpaet, Mahfud MD: Kalau Hanya Mainan Politik, Pemainnya Kita Kutuk!
Tanggapan Prabowo Soal Ratna Sarumpaet
Dalam tayangan Breaking News yang disiarkan langsung di TV One pada Selasa malam, ia mengatakan sangat prihatin dengan yang menimpa Ratna Sarumpaet, yang merupakan bagian dari Badan Pemenangan Nasional Pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Kami prihatin, sangat kecewa bahwa telah terjadi suatu aksi kekerasan suatu penganiayaan yang sangat kejam terhadap salah satu pimpinan daripada badan pemenangan kampanye kita yaitu ibu Ratna," ujar Prabowo saat menggelar konferensi pers.
Lanjutnya, dirinya juga merasa kaget setelah menerima foto-foto Ratna Sarumpaet dalam kondisi babak belur.
"hari ini saya jumpa beliau dengan Amin Rais dam fadli zon. Beliau sangat ketakutan sangat traumatik, saya lihat sendiri. Ini menurut kami suatu tindakan yang represif, tindakan yang diluar kepatutan tindakan.
Yang jelas pelanggaran HAM bahkan menurut saya tindakan pengucut, ko dilakukan terhadap ibu-ibu yang usianya sudah 70. luar biasa," ucapnya.
• 7 Sosok Berzodiak Ini Dikenal Populer dan Akan Jadi Terkenal, Kamu Termasuk ?
Ia mengatakan, Ratna Sarumpaet merupakan sosok perempuan yang berjuang untuk orang miskin dan keadilan, berjuang untuk demokrasi dan apa yang menimpanya saat iti merupakan ancaman serius terhadap demokraso.
"Ini sangat ironi. Hari ini tanggal 2 Oktober adalah Hari Anti Kekerasan internasional. Tapi saya harus menyampaikan hal ini (kekerasan) terhadap publik," ucapnya.
Ia menyebut kalau kasus kekerasan terhadap aktivis di Indonesia ini bukan pertama kalinya.