HUT Ke 73 TNI

HUT Ke-73 TNI - 7 Kisah Inspiratif Prajurit TNI, Lumpuhkan 8 Preman Hingga Mengajar Ngaji Anak-Anak

Banyak kisah inspiratif yang dilakukan oleh para prajurit TNI ini, yang berhubungan dengan masyarakat.

Penulis: yudhi Maulana | Editor: Yudhi Maulana Aditama
kolase/Repro. Kompas TV
kisah inspiratif Anggota TNI 

TRIBUNNEWSBOGOR.COM - Hari ulang Tahun (HUT) TNI jatuh setiap tanggal 5 Oktober.

Tahun 2018 ini, TNI memasuki usianya yang ke-73.

Pada tahun 2017 lalu, perayaan upacara HUT ke-72 TNI berlangsung meriah dengan pertunjukan kemampuan para prajurit serta alutsista yang canggih.

Ratusan warga pun mengerubuti Dermaga Dermaga PT Indah Kiat, Cilegon, Banten.

Mengangkat tema Bersama Rakyat TNI Kuat, para prajurit diharapkan agar selalu mengabdi kepada negara dan melindungi masyarakat.

Banyak kisah inspiratif yang dilakukan oleh para prajurit TNI ini, yang berhubungan dengan masyarakat.

Dari kisah-kisah ini membuktikan kalau TNI kuat bersama rakyat, ataupun sebaliknya.

Berikut 6 kisah para rajurit TNI yang menginspirasi banyak orang yang terjadi di berbagai daerah.

1. Sebrangi Pelajar Pakai Tali

Berbekal tali slag atau katrol, selembar papan dan bambu, Sersan Kepala (Serka) Darwis, prajurit TNI Korem 143/HO Kendari membantu sejumlah anak-anak sekolah menyeberangi derasnya arus sungai Ranteangin di Kolaka Utara (Kolut), Sulawesi Tenggara (Sultra).

Dikutip dari Kompas.com, setiap hari, anggota Babinsa Lalusua, Kolaka Utara itu harus bertaruh nyawa untuk membantu para siswa melintasi sungai selebar 60 meter tersebut. Aktivitas penuh risiko itu dilakoninya sejak 2012 silam.

Kondisi itu terjadi karena tidak ada jalan alternatif lain yang bisa digunakan warga Desa Maroko, Kecamatan Wawo untuk menuju Desa Tinakari, Kecamatan Ranteangin, Kolaka Utara.

Kondisi tersebut sudah berlangsung berpuluh-puluh tahun, namun hingga kini Pemerintah Daerah Kolaka Utara tidak kunjung membangun jembatan penghubung dua wilayah itu.

Dia bercerita, sebelum ada alat tali gantung, anak-anak harus menyeberangi sungai dengan rakit darurat yang terbuat dari batang pohon pisang.

Anak Amien Rais Sempat Menangis Bela Ratna Sarumpaet, Ruhut : Sedih Disamakan dengan Cut Nyak Dien

Akhirnya warga pun berswadaya membeli peralatan tali, bambu, dan papan untuk membuat jembatan tali tersebut. Ketinggian gantungan tali yang menjadi jalur penyeberangan warga, dari permukaan air sekira 7 meter.

Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved